SETELAH menulis buku pertama, “Sabar: Membawa Nikmat, Mengangkat Derajat”, Imam Nawawi kembali menulis buku kedua dengan spirit yang lebih spesifik untuk menata diri menuju perubahan dunia.
Buku kedua pria yang biasa disapa Bang Imam ini berjudul, “Change Yourself, to Change the World” diterbitkan Metricsplus Publishing, Jakarta. Sebagaimana judulnya, buku yang kedua mengulas beberapa hal seputar jati diri sosok sukses.
Kerap kali banyak yang salah kaprah dalam memahami arti sukses. Sukses seringkali dipersepsi sebagai sebuah situasi di mana seseorang serba berkecukupan dari sisi materi. Namun, di buku ini, tak ditemukan penulis memberikan definisi serupa.
Secara garis besar, penulis ingin menunjukkan bahwa sukses bukanlah wujud fisik yang serba ada, materi berlimpah, relasi yang luas. Bukan itu. Meski memang di sisi lain itu tak bisa ditampik sebagai beberapa hal dari indikator kesuksesan.
Sukses adalah kemampuan untuk mengendalikan diri. Begitu setidaknya kesimpulan sang penulis. Mengendalikan diri untuk perubahan diri menuju perubahan keadaan, lingkungan bahkan perubahan dunia yang selama ini kita nanti-nantikan.
Penulis mengemukakan bahwa kemampuan untuk mengendalikan diri merupakan kunci utama menuju sukses terbesar. Mampu mengendalikan diri dari berbagai macam sifat-sifat tercela.
Lebih dari itu, penulis mengetengahkan ke hadapan pembaca dengan sangat apik sejumlah contoh manusia-manusia sukes yang layak menjadi teladan setiap orang, bukan hanya untuk kaum Muslimin tapi semua kalangan.
Terutama pada bab-bab awal, sayang sekali rasanya apabila harus melewatkan sejumlah perspektif berbeda soal perubahan diri yang ditawarkan oleh penulis. Di bab pertengahan ada skema-skema perubahan yang juga sayang untuk tidak diketahui. Di akhir pembahasan, pembaca akan tahu, bahwa ternyata ada yang belum mereka ketahui. Apa itu? Nampaknya Anda memang harus memiliki buku ini.
Pada cover buku kedua ini ada tagline “Panduan Generasi Muda”. Rasanya memang cukup sesuai, apalagi beberapa contoh kasus yang dipaparkan oleh penulis sebagaian besar memanga adalah fakta seputar fenomena anak muda saat ini.
Kendati begitu, buku ini bertutur dengan gaya bahasa populer yang bisa dengan mudah dipahami. Sehingga berbagai kalangan, yang tentu tidak saja anak muda, sangat cocok untuk menikmati sajian dalam buku ini. Toh, faktanya, kadang-kadang banyak juga dari kita yang sudah tua memiliki kepamrihan atas kerja-kerja yang sudah dilakukan.
Imam Nawawi “Jurus”, menjelaskan tentang jargon yang telah dia populerkan itu. Jurus, kata Imam, adalah spirit kebangkitan. Jurus berarti “Maju Terus dan Lurus”. Secara historis, “Maju Terus” bisa dilihat dari spirit yang dimiliki oleh sahabat tercinta Rasulullah, Abu Bakar Ash-Shiddiq.
“Maju Terus” adalah spirit Abu Bakar yang tidak mau kompromi dengan segala macam kebathilan. Sekalipun ia banyak mendapat tentangan dari berbagai pihak, termasuk sahabat-sahabat karibnya dalam soal penyerangan terhadap pembangkang wajib zakat, Abu Bakar tetap pada pendiriannya yang dilandasi iman.
“Siapa yang memisahkan antara sholat dan zakat, saya pasti akan memeranginya, meski seorang diri,” demikian ungkap Abu Bakar.
Begitu pula saat, para sahabat senior meminta Abu Bakar untuk mengubah keputusannya mengangkat Usamah bin Zaid sebagai Panglima Pasukan Muslim kala itu.
Abu Bakar tetap pada pendiriannya. Kepada mereka (termasuk Umar bin Khaththab) yang membujuknya untuk mengganti Usamah dengan sahabat yang lebih senior, Abu Bakar berkata, “Apa kalian menyuruhku mengubah keputusan yang telah ditetapkan oleh Rasulullah. Bukankah Usamah itu dipilih oleh Rasulullah?”
SPESIFIKASI BUKU
Judul : Change Yourself, to Change the World
Penulis : Imam Nawawi
Penerbi : Metricsplus
Tahun : 2013
Halaman : 378 halaman
Ukuran : 12×17,5 cm
Harga : Rp. 50.000