Pekan ini buku Sakinah Finance dikutak katik lagi. Kali ini yang memberikan resensi adalah seorang penulis “Jelajah Inggris” yaitu Rosi Meilani yang sudah cukup lama tinggal di Inggris. Beliau menulis buku jalan jalan di negara Harry Potter ini dengan harapan dapat memberikan ide tentang kota-kota dan situs-situs menarik di Inggris. Juga termasuk tips jalan – jalan hemat berkualitas dan penuh perhitungan gaya Sakinah Finance.
Dalam bukunya, Rosi mengatakan bahwa sebelum melakukan perjalanan usahakan browsing penginapan terlebih dahulu. Lakukan jauh-jauh hari sebelum tanggal keberangkatan. Biasanya pihak hotel di Inggris memberikan tarif murah.
Tak kalah pentingnya, Rosi memberikan tips jika akan melancong ke Inggris bersama keluarga atau teman (sekitar 4-5 orang), sebaiknya menyewa mobil. Tapi hal ini tidak disarankan untuk perjalanan dalam kota London yang terkenal dengan peraturan ketat dan parkir yang mahal. Selengkapnya bisa dibaca di halaman 22 di Buku Jelajah Inggris.
Selanjutnya berikut penuturan Rosi tentang Sakinah Finance.
“Mengatur keuangan keluarga diperlukan kedisiplinan. Jika tak pintar mengatur, bisa terjadi defisit. Sebaliknya, jika pandai mengatur, pastilah keuangan keluarga akan mengalami surplus. Setidaknya seimbang.”
Kondisi seimbang ataupun surplus ini akan membuat hati tentram dan tenang. Sesuai artinya, sakinah adalah sebuah kondisi ketenangan dalam sebuah keluarga, tentunya hal itu menjadi dambaan kita semua. Tentunya juga bisa kita pelajari.
Buku ini tidak seperti buku perencanaan keuangan kovensional kebanyakan. Buku ini lebih menitikberatkan pada proses memperoleh pendapatan dan pengeluaran keuangan dengan baik dan benar secara Islami. Jalan menuju Sakinah Finance harus dilakukan dengan niat yang benar, fokus mencari yang halal, bekerja keras, bersilaturahmi, membersihkan harta, bermuhasabah dan bersyukur (hal. 12-20).
Banyak keluarga muda yang hidup dari gaji ke gaji. Lebih mirisnya lagi, hidup dari pinjaman kartu kredit dan lilitan utang. Untuk bisa menghindari dan memecahkan masalah tersebut kita bisa mempelajarinya dalam bab pengelolaan dan perencanaan keuangan (hal.21).
Secara singkat pengelolaan keuangan keluarga sakinah bisa disimpulkan sebagai berikut: Pendapatan (Managing Income) >> Pengeluaran Utama (Managing Needs) >> Impian & Keinginan (Managing Dreams) >> Managing Surplus (Deficit) >> Managing Contingency (hal.26).
Kehalalan pendapatan adalah sebuah hal yang paling pokok dalam mencapai sakinah dalam keuangan. Hal tersebut dibahas detail di bab Managing Income (hal 35). Selain pendapatan yang halal, networking (silaturahmi) dibahas pula di bab ini. Betapa silaturahmi bisa melapangkan rejeki dan kebaikan-kebaikan lainnya (hal.46).
Managing Needs adalah tahapan-tahapan yang harus dilakukan. Mulai dengan mengalokasikan pengeluaran. Diantaranya: membayar kewajiban utang (credit card, cicilan rumah dan barang dll), membayar zakat, membeli kebutuhan pokok keluarga, biaya pendidikan, tabungan dana pendidikan, dana emergensi, tabungan dana pensiun.
Semua materi tersebut dijelaskan secara detail dengan mengunakan bahasa yang ringan dan mudah dimengerti.
Seperti halnya neraca tahunan keuangan perusahaan, keuangan keluarga pun idealnya memiliki perhitungan akhir untuk mengetahui kondisi keuangan keluarga, apakah surplus atau defisit. Dari sana, kita bisa mengevaluasi tindakan apa yang harus dilakukan selanjutnya. Baik defisit maupun surplus, keduanya harus ditindaklanjuti dengan baik dan benar (hal. 101-118).
Ketidakpastian atau contingency adalah sebuah kondisi yang terjadi tanpa kita perkirakan sebelumnya. Misalnya tiba-tiba anggota keluarga kita ada yang sakit keras, kecelakaan, meninggal, tertimpa bencana alam dan sebagainya, di sinilah perlunya dana emergency, asuransi syariah salah satunya (hal.120). Di bab ini dijelaskan pula cara memilih produk asuransi syariah.
Buku ini tidak hanya membahas tahapan-tahapan apa saja yang harus kita lakukan dalam mencapai sakinah finance tapi juga pembimbing kita dalam menyusun perencanaan keuangan dengan tabel-tabel serta hitungan rinci tentang cara menghitung zakat, juga persentase-persentase biaya ideal yang harus kita alokasikan sesuai keperluannya. Dalam buku inipun kita bisa belajar menyusun laporan keuangan.
Bagi saya pribadi sebagai ibu rumah tangga, buku ini mudah dimengerti dan mudah diterapkan. Apalagi di bab terakhir disertakan tips dan konsultasi keuangan keluarga. Studi kasus konsultasi keuangan keluarga ini diambil dari pertanyaan-pertanyaan pembaca di sebuah media harian, dimana si penulis menjadi pengasuh.
Kata ‘sakinah’ atau ‘ketenangan’ salah satunya diambil dari pemahaman ayat Al-Fath (48): 4 yaitu:
هُوَ الَّذِي أَنزَلَ السَّكِينَةَ فِي قُلُوبِ الْمُؤْمِنِينَ لِيَزْدَادُوا إِيمَاناً مَّعَ إِيمَانِهِمْ وَلِلَّهِ جُنُودُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَكَانَ اللَّهُ عَلِيماً حَكِيماً
“Dialah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang orang mukmin untuk menambahkan keimanan atas keimanan mereka (yang telah ada). Dan milik Allah-lah bala tentara langit dan bumi, dan Allah Maha Mengetahui, Maha Bijaksana.” [QS: Al-Fath (48): 4].*