Buku ini memberikan inspirasi kekokohan iman seorang hamba untuk selalu punya izzah. Memotivasi dan memberikan semangat baja bagi kaum Muslimin agar berbuat kebenaran itu tak perlu takut karena pada akhirnya kita akan menang.
Hidayatullah.com — Dalam kitab Faidh Al Qadir, Imam Al Haramain berkata, “Apabila kamu mendengar keadaan orang-orang kafir dan keabadian mereka di neraka, maka janganlah kamu merasa aman atas dirimu sendiri karena masalah ini sangat genting. Kamu tidak mengetahui ketetapan apa yang telah ada bagimu di alam ghaib. Janganlah kamu terpedaya dengan jernihnya waktu, karena di baliknya ada bencana-bencana yang tersembunyi.”
Peringatan penting di sini adalah janganlah kalian terpedaya –bagi pencari kebenaran- dengan diluaskanya rezeki, harta benda, kekuasaan, bangunan. Bisa jadi engkau silau atasnya. Kita dituntut untuk memiliki pandangan tajam terhadap keadaan diri sendiri dalam bertafakkur kepada Allah. Apakah kita bergelimang nikmat atau kita istidraj.
Dalam hal kemenangan, janganlah kita lalai dan istidraj. Sebagaimana disampaikan Imam al Mawardi, ada 5 hal berlaku istidraj.
Pertama, Allah mengazab mereka dalam keadaan lalai dan tidak menyadarinya. Kedua, Allah menyusuli nikmat dengan keburukan, dan membuat mereka lupa terhadap taubat.
Ketiga, Allah mengazab mereka di tempat mereka berjalan. Keempat, Allah menarik mereka kepada azab dengan cara mendekatkan mereka kepadanya sedikit demi sedikit hingga azab itu menimpa mereka tanpa mereka sadari. Kelima, dicoba dengan kebaikan. Dan betapa banyak orang yang tertipu pujian dan orang yang terpedaya dengan ditutupi aibnya.
Sesungguhnya, Allah menetapkan kemenangan itu tidak ditentukan dengan banyak atau sedikitnya jumlah orang, melainkan kemenangan itu datang dari sisi Allah yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang. Sebagaimana Allah tegaskan, “Dan Allah tidak menjadikannya (mengirim bala bantuan itu), melainkan sebagai kabar gembira dan agar hatimu menjadi tenteram karenanya. Dan kemenangan itu hanyalah dari sisi Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (Qs. Al Anfal 10)
Selama kemenangan itu datangnya dari Allah, maka jangalah sekali-kali membandingkan dengan kekuatan kalian dengan kekuatan musuh, karena sesungguhnya Allah punya ukuran kekuatan sendiri yang kita tidak mengetahuinya. Bahkan pertolongan Allah untuk sebuah kemenangan pun bisa datang dari dari arah mana pun dengan waktu yang tidak kita ketahui saat yang tepat. Kita hanya berusaha untuk terus menjalankan kebenaran dan berusaha untuk menang dari musuh-musuh Allah. Dan diantara jalan-jalan pertolongan Allah itu adalah:
• Allah memperlihatkan musuh-musuh tampak jelas di hadapan kita.
• Melakukan hal sebaik mungkin sehingga orang-orang kafir melihat orang mukmin dalam jumlah sedikit mempunyai banyak kelebihan dan tak punya rasa surut berhadapan.
• Allah menghujamkan rasa takut di mata para musuh sehingga mereka tunggang langgang.
• Allah mengendalikan faktor-faktor sebab ilahiyah untuk mendukung hambanya dan Allah melibatkan Kuasanya dengan angin, hujan sebagai penolong.
Ditegaskan pula oleh Allah pada firmannya, “Katakanlah: “Tidak sama yang buruk dengan yang baik, meskipun banyaknya yang buruk itu menarik hatimu, maka bertakwalah kepada Allah hai orang-orang berakal, agar kamu mendapat keberuntungan”. (Qs. Al Maidah 100)
Dijelaskan dalam Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta’dzhim al-Qur’an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, dikatakan, “Hai Rasulullah, katakanlah bahwa tidak sama antara yang buruk dengan yang baik; orang kafir tidak sama dengan orang mukmin, orang bodoh tidak sama dengan orang yang berilmu, kegelapan tidak sama dengan cahaya, dan harta yang haram tidak sama dengan harta yang halal. Maka janganlah tertipu dengan jumlah keburukan yang melebihi jumlah kebaikan, karena bisa jadi Allah memperbanyak harta orang-orang kafir dengan hikmah yang terkandung dibaliknya yang Dia ketahui.
Takarannya bukanlah dengan banyak atau sedikit, namun dengan kebaikan dan manfaatnya meskipun sedikit. Maka bertakwalah kepada Allah hai orang-orang yang memiliki akal yang sehat, dan taatilah perintah-Nya serta jauhilah larangan-Nya agar kalian dapat meraih kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
Buku ini memberikan inspirasi kekokohan iman seorang hamba untuk selalu punya izzah. Memotivasi dan memberikan semangat baja bagi kaum Muslimin agar berbuat kebenaran itu tak perlu takut. Dan manakala ada kendala dan hambatan, spirit unggul dan menang harus selalu melibatkan Allah agar tidak futur dalam beraktifitas. .*/Akbar Muzakki, Suara Hidayatullah
Judul Buku : Kita Pasti Menang
Penulis : Dr. Khalid Abu Syadi
Penerbit : Al Kautsar, Jakarta
Cetakan : 2022
Tebal : 493 Halaman