Membicarakan filsafat ilmu tak perlu lagi mengernyitkan dahi apalagi sampai sesat berpikir. Kumpulan tulisan filsafat dalam buku berjudul “Filsafat Ilmu: Perspektif Barat dan Islam” ini sangat mudah dipahami. Seperti halnya buku “Ilmu, Filsafat dan Agama” karya Dr. Endang Saifuddin Ansori.
Menyajikan buku dengan gagasan ‘Islamisasi Ilmu’ adalah suatu hal yang sangat menantang, mengingat perkembangan ilmu pada saat ini cederung menolak campur tangan agama dalam segala aspek kehidupan.
Kaum sekularis mengajak pengikutnya untuk menolak ‘keberadaan dan kehadiran’ Tuhan dalam segala aspek kehidupan karena menurut mereka ide tentang Tuhan ‘mengganggu’ kebebasan manusia.
Hal ini juga pernah diungkapkan oleh Ismail Raji al Faruqi dalam buku Islamisasi Pengetahuan.
Lain halnya dengan Jujun S. Suriasumantri dalam bukunya Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer mengatakan bahwa postulat ilmiah sehingga ilmu merupakan deduksi atau penjabaran dari ajaran religi. Tahap kedua orang mulai berspekulasi tentang keberadaan (metafisika) wujud yang menjadi objek penelaahan yang terbebas dari dogma religi dan mengembangkan sistem pengetahuan di atas dasar postulat metafisikan tersebut.
Sedangkan tahap ketiga adalah tahap pngetahuan ilmiah, (ilmu) dimana asas-asas yang dipergunakan diuji secara positif dalam proses verifikasi objektif.
Namun berbeda pula atas pendapat Prof. Dr. Wan Mohd Nor Wan Daud, dalam makalah Konsep Ilmu dalam Tinjauan Islam menjelaskan bahwa dalam tradisi Islam, ilmu pengetahuan tiba melalui berbagai saluran, yaitu pancaindera, akal pikiran sehat, berita yang benar, dan instuisi.
Meskipun buku Filsafat Ilmu ini dari kumpulan makalah, hal ini masih bisa dijadikansebagai filter dalam penyerapan ilmu-ilmu yang berkembang di kampus-kampus saat ini, serta memberikan kejernihan dalam berpikir dan ketenangan dalam mengambil keputusan, bukan kegoncangan dan kebingungan.
Buku ini juga memberikan semacam worldview bagi para pembelajar filsafat yang amat gandrung dengan kebebasan berpikir yang melayang-layang tanpa batas. (baca: Mendifinisikan dan Memetakan Ilmu pada hal 71).
Untuk memperkuat logika berpikir tentang pendalaman terhadap epistemologinya (hal 111), akan mengetahui lebih banyak lagi soal konseptual dan proposional tentang ide dan konsep ilmu mulai dari klasifikasi, proporsi, dan otoritas atas kebenaran ilmu.
Dengan segala muatan tulisan yang ada dalam buku ini layak untuk diapresiasi secara intelektual dan proposioal untuk bisa dijadikan acuan pengajaran filsafat diberbagai institusi perguruan tinggi. Dan buku ini juga bisa dijadikan pegangan dan rujukan yang pas bagi para pengagum filsafat sekaligus sebagai framework dalam wacana berpikirnya agar lebih jernih.*
Judul buku : Filsafat Ilmu: Perspektif Barat Dan Islam
Pengarang : Adian Husaini, et.al
Penerbit : GIP, Oktober 2013
Tebal hal : 292 hal