Hidayatullah.com– Angkatan Darat Austria dan tim SAR dari Jerman hari Sabtu (11/2/2023) menangguhkan upaya pencarian dan penyelamatan korban gempa di Turki disebabkan memburuknya situasi keamanan.
Seorang jubir AD Austria mengatakan terjadi “bentrokan-bentrokan antarkelompok” tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut.
Dia mengatakan kepada AFP sebanyak 82 tentara dari Austrian Forces Disaster Relief Unit saat ini berkemah di Provinsi Hatay di selatan Turki, di sebuah “base camp bersama dengan organisasi internasional lainnya, menunggu instruksi.”
Mereka tiba di Hatay pada hari Selasa dengan membawa 45 ton perlengkapan dan sudah berhasil menyelamatkan 9 korban dari bawah reruntuhan.
Mereka direncanakan akan dikirim pulang ke Austria pada hari Kamis, tetapi jadwal ini masih dikaji ulang.
Penangguhan operasi penyelamatan juga diambil oleh tim dari Jerman Federal Agency for Technical Relief (TSW) dan sebuah lembaga nonpemerintah khusus membantu korban bencana alam ISAR Germany, menurut seorang jubir LSM tersebut.
“Beberapa jam terakhir, situasi keamanan di Provinsi Hatay tampaknya berubah,” kata jubir ISAR Stefan Heine. “Semakin banyak laporan terjadinya bentrokan antarfaksi berbeda, tembakan senjata api juga ada.”
Oleh karena itu tim Jerman untuk sekarang masih bersiaga di base camp dan akan melanjutkan misinya bila otoritas perlindungan sipil Turki menyatakan situasi sudah cukup aman.
Dua gempa berkekuatan magnitudo 7,5 dan 7,8 di bagian selatan Turki dan utara Suriah saat ini telah merenggut hampir 25.000 nyawa dan diyakini angknya masih terus akan bertambah.*