Hidayatullah.com– Lebih dari 5.000 wanita hamil asal Rusia memasuki Argentina kurun beberapa bulan terakhir, termasuk 33 dalam satu penerbangan hari Kamis (9/2/2023), menurut aparat setempat.
Banyak di antara mereka akan segera melahirkan anaknya dalam beberapa pekan, menurut badan urusan migrasi nasional Argentina.
Diyakini para wanita hamil itu ingin melahirkan di negara Amerika Selatan itu supaya anak mereka bisa memperoleh status kewarganegaraan Argentina.
Jumlah kedatangan mereka meningkat belakang ini, yang menurut media lokal disebabkan perang di Ukraina, lansir BBC Sabtu (11/2/2023).
Dari 33 wanita yang mendarat di ibukota Argentina dalam satu penerbangan hari Kamis, tiga di antaranya ditahan karena dokumen perjalanan mereka bermasalah. Lebih dari tiga lainnya yang tiba di hari sebelumnya juga ditahan, kata Florencia Carignano, kepala badan urusan migrasi Argentina, kepada koran La Nacion.
Menurut keterangan Carignano, saat ditanya petugas awalnya para wanita hamil itu mengaku mengunjungi Argentina sebagai turis.
Namun, kemudian mereka mengakui alasan sebenarnya. Para wanita Rusia itu ingin anak-anak mereka memiliki kewarganegaraan dan memperoleh paspor Argentina, karena akan memberi lebih banyak kebebasan daripada paspor Rusia.
“Masalahnya adalah mereka datang ke Argentina, lalu mendaftarkan anak-anak mereka sebagai orang Argentina dan kemudian pergi. Paspor kami sangat aman di seluruh dunia. Ini memungkinkan [pemegang paspor] memasuki 171 negara bebas visa,” papar Carignano.
Memiliki anak berpaspor Argentina juga dapat mempercepat proses kewarganegaraan orang tua. Saat ini, orang Rusia hanya dapat melakukan perjalanan bebas visa ke 87 negara.
Seorang pengacara untuk tiga wanita yang ditahan pada hari Kamis mengatakan bahwa mereka “dipenjara secara salah”, karena mereka dicurigai sebagai “turis palsu”. Istilah tersebut “tidak ada dalam legislasi kami,” kata Christian Rubilar.
“Wanita-wanita ini tidak melakukan kejahatan apapun, tidak melanggar undang-undang migrasi apapun, mereka ditahan secara tidak sah,” imbuhnya.
Sejak itu para wanita tersebut dibebaskan dari tahanan.
La Nation menyebut para wanita Rusia itu terbang ke Argentina disebabkan adanya perang di Ukraina. Selain ingin mengincar paspor Argentina, mereka juga berharap memperoleh layanan medis berkualitas tinggi di berbagai rumah sakit di negara itu.
“Wisata Bersalin” warga Rusia ke Argentina tampak menjadi bisnis yang menghasilkan banyak cuan.
Sebuah website berbahasa Rusia yang dilihat BBC menawarkan berbagai paket bagi wanita hamil yabg ingin melahirkan anaknya di Argentina. Mereka menyodorkan berbagai layanan seperti rencana bersalin yang diatur sesuai keinginan klien, penjemputan di bandara, kurus bahasa Spanyol, bahkan diskon untuk melahirkan dan menginap di rumah sakit terbaik di ibukota Argentina.
Paket berkisar dari “kelas ekonomi” dengan harga mulai dari $5.000 (£4.144), hingga “kelas satu” dengan harga mulai dari $15.000 (£12.433).
Website itu mengklaim pendirinya sudah menawarkan layanan itu sejak 2015 dan pengelolanya 100% orang Argentina.
Hari Sabtu, La Nacion melaporkan bahwa polisi Argentina sudah melakukan sejumlah penggerebekan sebagai bagian dari investigasi atas bisnis bernilai jutaan dolar itu dan jaringan ilegalnya, yang diduga memberikan wanita hamil Rusia dan pasangannya dokumen palsu, yang dibuat dalam waktu singkat, supaya mereka bisa menetap di Argentina.
Polisi mengatakan geng tersebut memasang tarif hingga $35.000 (£29.011) untuk layanan tersebut.
Tidak ada penangkapan oleh polisi dalam operasi tersebut, tetapi polisi dikatakan telah menyita laptop dan tablet serta dokumen imigrasi serta uang tunai dalam jumlah cukup besar.*