Hidayatullah.com—Turnisa Matsedik-Qira sudah bertahun-tahun tidak bertemu keluarganya dan tidak tahu di mana mereka berada. Dia adalah Muhajirin Uighur yang tinggal di Vancouver, Kanada, dan belum mendengar kabar dari keluarganya di China sejak tahun 2017.
Matsedik-Qira khawatir mereka menjadi bagian dari sekira satu juta warga Uighur dan minoritas Turki lainnya yang ditahan di kamp “pendidikan ulang” yang didirikan oleh rezim komunis China di wilayah Xinjiang.
Namun, pada bulan ini Matsedik-Qira dan Muhajirin Uighur lainnya di Kanada merayakan pemungutan suara House of Commons yang mendapat suara bulat untuk meminta pemerintah Kanada membuat program penerimaan 10.000 warga Uighur dan minoritas Turki yang berusaha melarikan diri dari China—mulai tahun 2024.
Mosi tersebut tidak mengikat, yang berarti belum ada komitmen konkret untuk menerima 10.000 Muhajirin ke Kanada, tetapi hal itu mengawali perencanaan bagaimana proyek penerimaannya dapat dilaksanakan.
Pemungutan suara tersebut berlangsung pada 1 Februari dan didukung oleh Perdana Menteri Justin Trudeau serta anggota kabinetnya. Jika diterapkan, UU itu akan melindungi ribuan warga Uighur dari risiko penganiayaan rezim komunis China dengan membawa mereka ke Kanada selama dua tahun.
“Yang paling penting, ini akan membantu kesehatan mental kami dan setidaknya memberi kami banyak ketenangan karena lebih dari 10.000 orang Uighur akan hidup seperti manusia sesungguhnya tanpa khawatir menghilang suatu saat,” ucap Matsedik-Qira dikutip New Canadian Media.
Darren Byler, antropolog sosiokultural dan profesor di Universitas Simon Fraser yang mempelajari genosida Uighur oleh China, mengatakan bahwa mosi tersebut adalah kemenangan besar bagi bangsa Uighur, dan bahwa China serta mereka yang mendukung rezim komunis itu telah gagal dalam upaya kejamnya terhadap etnis Uighur.
“Dengan mengambil langkah ini, Kanada menunjukkan ketidakefektifan Islamofobia dan rasisme China terhadap Muslim,” kata Byler.
“Para pemimpin Kanada telah menunjukkan, mereka percaya bahwa kehidupan orang-orang ini penting dan harus dilindungi. Para pencari suaka yang secara efektif tak memiliki kewarganegaraan ini mempunyai peluang untuk mendapatkan harapan, kesempatan untuk memulai kembali kehidupan mereka, mencari pekerjaan dan tempat untuk membangun masa depan.”
Data sensus terbaru yang tersedia menurut statistik resmi pemerintah menunjukkan, ada sekira 2.500 orang berbahasa Uighur dan Turki di Kanada pada tahun 2021. “Saya merasa sangat senang dan sangat bangga menjadi orang Kanada-Uighur ketika semua anggota parlemen mendukung mosi tersebut,” kata Matsedik-Qira.
Meski dia yakin keluarganya sendiri tak akan mendapat manfaat dari mosi ini karena mereka belum dapat meninggalkan China, dia tetap antusias dengan rencana penerimaan Muhajirin Uighur ini.
Matsedik-Qira telah vokal tentang hak-hak Uighur sejak dia pindah ke Kanada dari Turkistan Timur pada tahun 2006. Dia adalah Wakil Presiden East Turkistan Association of Canada dan telah melakukan protes setiap pekan selama lebih dari tiga tahun di depan konsulat China di Jalan Granville, Vancouver, Kanada.
Protes ini serupa dengan protes pekanan di pusat Kota Toronto, di mana warga Uighur Kanada secara rutin muncul untuk meningkatkan kesadaran akan kekejaman rezim komunis China terhadap populasi etnis minoritas tersebut.
Mehmet Tohti, seorang aktivis Uighur-Kanada terkemuka dan salah satu pendiri World Congress Uighur, tiba di Kanada pada tahun 1998. Ia telah memperjuangkan hak-hak bangsa Uighur selama beberapa dekade.
Tohti mengatakan, 37 anggota keluarganya telah disekap karena aktivitasnya tersebut. Salah satu situasi penyekapan terjadi bulan lalu, ketika Tohti mendapat telepon dari pejabat rezim China yang memberitahu bahwa sepupunya telah ditahan.
“Saya diberi tahu…bahwa dua saudara perempuan saya ‘meninggal’, tiga saudara laki-laki saya hilang, dan itu akan menjadi konsekuensi [yang sama] [untuk] sepupu saya,” ujarnya.
Tohti hadir di House of Commons ketika pemungutan suara dengan suara bulat untuk menerima Muhajirin Uighur berlangsung.
“Itu adalah momen yang membuat bahagia,” kata Tohti, “saya sangat tersentuh ketika melihat semua anggota parlemen dari [berbagai] latar belakang politik berdiri selama beberapa menit untuk mendukung mosi tersebut dan memberikan dukungan.”
Berita itu diterima dengan baik oleh warga Uighur di seluruh dunia. “Banyak orang Uighur di luar dan di dalam Kanada telah menghubungi saya dan berterima kasih kepada Kanada,” tambah Tohti. (Sahabat Al-Aqsha | New Canadian Media)