Hidayatullah.com– Empat warga negara Amerika Serikat diculik oleh geng bersenjata di Matamoros, Meksiko, ketika bepergian ke negara itu untuk kepentingan operasi kosmetik pengecilan perut, kata kerabat mereka kepada media AS.
Salah satu dari mereka bermaksud menjalani operasi pembuangan lemak perut (tummy tuck) di sebuah kota di perbatasan, kata saudara perempuan salah satu korban penculikan, dilansir BBC Selasa (7/3/2023).
“Menyaksikan seorang anggota keluargamu dihempaskan ke bak belakang truk dan diseret, sungguh sangat sulit dipercaya,” kata Zalandria Brown, kepada Associated Press perihal saudara lelakinya Zindell.
Seorang wanita Meksiko tewas dalam insiden penculikan tersebut.
FBI sudah menawarkan hadiah $50.000 bagi yang mengembalikan orang-orang Amerika tersebut.
Tiga lainnya yang diklculik diidentifikasi oleh media di AS sebagai Latavia McGee, Shaeed Woodard dan Eric James Williams.
Mereka bepergian dengan mengendarai mobil ke Matamoros, yang berbatasan langsung dengan wilayah AS di negara bagian Texas, dari kota Brownsville. Mereka sedang di atas kendaraan minivan berwarna putih dengan plat nomor North Carolina ketika sekelompok pria bersenjata tidak dikenal melepaskan tembakan, kata FBI.
Rekaman video menunjukkan mereka dipindahkan ke sebuah truk pickup oleh kawanan bersenjata lengkap. Satu orang korban tampak digiring naik ke kendaraan penculik dan lainnya tampak tidak sadarkan diri dan diseret untuk dinaikkan ke truk.
Barbara Burgess, ibu dari Latavia McGee, mengatakan kepada ABC News bahwa dirinya sudah memperingatkan putrinya itu agar tidak berangkat. Namun, anak perempuannya itu berkata, “Ma, saya akan baik-baik saja.”
Hari Jumat pekan lalu, putrinya itu menelepon untuk mengatakan bahwa di akan pergi guna menjalani operasi pembuangan lemak di perut yang juga dikenal dengan abdominoplasty.
Ketika Barbara Burgess menelepon balik putrinya itu, teleponnya masuk ke kotak pesan suara.
Zalandria Brown mengatakan bahwa saudara lelakinya, yang tinggal di Myrtle Beach, South Carolina, sebelumnya sudah mengetahui bahwa daerah di Meksiko yang akan mereka lalui itu cukup berbahaya.
“Zindell kerap berkata, ‘Kita tidak bileh lengah’,” kata Zalandria Brown kepada Associated Press, seraya menambahkan bahwa perjalanannya menyeramkan seolah seperti ingin segera terjaga dari mimpi buruk.
Menurut seorang pejabat AS yang tidak disebutkan namanya yang dikutip oleh CNN, pihak penyelidik meyakini kemungkinan salah satu kartel narkoba Meksiko salah mengira orang-orang Amerika itu adalah orang Haiti penyelundup narkoba.
Matamoros berada di Tamaulipas, satu dari enam negara bagian di Meksiko yang dinyatakan AS sebagai wilayah rawan bagi warganya yang bepergian, karena di sana sering terjadi “kejahatan dan penculikan”.
Kartel-kartel narkoba menguasai sebagian besar wilayah itu dan seringkali memegang kekuasaan lebih besar daripada aparat hukum setempat.*