Hidayatullah.com — Entitas zionis Israel berupaya memperluas Perjanjian Abraham-nya dan menormalisasi hubungannya dengan empat negara muslim lain, termasuk Indonesia, menurut beberapa laporan.
Menurut laporan Israel Hayom pada Selasa (07/03/2023), Menteri Luar Negeri Israel Elie Cohen berusaha untuk menormalisasi hubungan dengan Mauritania, Somalia, Niger dan Indonesia.
Israel telah menormalisasi hubungan dengan Uni Emirat Arab pada September 2020 dengan dimediasi AS. Sementara Bahrain, Sudan dan Maroko yang semuanya negara mayoritas Muslim juga turut menormalisasi hubungan pada tahun lalu.
Liga Arab menyatakan bahwa anggota hanya boleh menormalkan hubungan dengan Israel ketika negara Palestina merdeka didirikan, dan bukan sebelumnya seperti yang dilakukan empat negara Arab.
Israel Hayom melaporkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan dua pejabat tinggi AS yaitu Menlu Antony Blinken dan Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan, turut terlibat dalam upaya normalisasi hubungan Israel.
Pejabat terkemuka AS Amos Hochstein, yang memediasi kesepakatan maritim Israel-Lebanon selama pemerintahan Bennett-Lapid, juga dilaporkan terlibat dalam proses tersebut.
Israel dan Mauritania menjalin hubungan pada tahun 1999 tetapi hubungan ini terputus pada tahun 2008 setelah perang Gaza.
Somalia tidak pernah memiliki hubungan diplomatik dengan Israel, namun laporan Israel baru-baru ini mengindikasikan bahwa presiden negara itu, Hassan Sheikh Mohamud, tertarik untuk membangunnya.
Indonesia dan Niger juga tidak pernah memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Israel.
Mauritania dan Somalia adalah anggota Liga Arab, bersama 20 negara lainnya.
Israel menjalin hubungan dengan Mesir dan Yordania masing-masing pada tahun 1979 dan 1994.
Perjanjian Abraham bisa disebut adalah pengkhianatan terhadap perjuangan mereka. Kesepakatan itu juga membuat marah rakyat Palestina.*