Hidayatullah.com—Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meminta Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Kota Surabaya untuk menggunakan produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) lokal. Pernyataan ini disampaikan di tengah publik sedang menyoroti pejabat negara yang bergaya hedon.
“Di Surabaya, saya selalu mengajarkan saya diajarkan juga, pemimpin (harus) jadi pelayan umat. Senang atau susah. Ketika masyarakat membutuhkan (dengan) jadi UMKM, ya kita harus pakai produk UMKM. Biasanya kita (meminta masyarakat) menggunakan UMKM-UMKM tapi pejabat tidak pakai. Saya bilang ke (setiap) kepala dinas, kalau saya pakai UMKM kok kamu tidak,” kata Eri, Senin (13/3/2023).
Eri menyebut, momen ini sekaligus memberi contoh masyarakat agar mau membeli produk lokal, harus diawali dari pemerintah. Meski menurutnya, pemerintah sudah mulai membiasakan bergantung pada produk UMKM. Misalnya pakaian batik sehari-hari.
Semakin banyaknya konsumen pengguna produk, menurutnya turut mendorong kemajuan UMKM menjadi lebih baik. “Kalau bilang, modelnya (produk UMKM) sedikit, ya yang salah pemerintah. (Menggunakan produk UMKM) itu menunjukkan kesederhanaan. Jadi kita sama dengan masyarakat,” imbuhnya.
Pemkot akan membiayai desainer produk untuk berkolaborasi dengan UMKM demi menciptakan desain-desain sesuai kebutuhan pasar. “Pemerintah harus tahu, sepatu, baju, seperti apa yang dibutuhkan konsumen. Saya minta gunakan desainer yang dibayari pemerintah. Untuk sepatu, tidak bisa UMKM naik tinggi tanpa proses. Surabaya ini anggaran perputaran untuk UMKM 1,2 triliun, terbesar di Indonesia, nanti insya Allah tahun ini kan jd 3 triliun,” tandasnya.* (SS)