Hidayatullah.com—Mabes Polri mengimbau masyarakat agar tidak percaya dengan janji mendapatkan keuntungan yang besar dari robot trading.Imbauan itu disampaikan terkait dengan maraknya kasus robot trading akhir-akhir ini.
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan, masyarakat diharapkan dapat mempelajari terlebih dahulu robot trading tersebut.
“Polri mengimbau bagi masyarakat yang akan melakukan trading agar lebih berhati-hati dengan mendalami dan mempelajari trading tersebut, dan tentu kita mengimbau kepada masyarakat agar tidak mudah diiming-imingi dengan janji keuntungan yang besar,” kata Ramadhan saat konferensi pers di Mabes Polri, Senin (13/3/2023).
Ramadhan juga menyampaikan agar masyarakat memilih investasi trading yang memiliki legalitas dan kredibilitas yang jelas dan terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan.
“Imbauan ini perlu kepada seluruh lapisan masyarakat agar tidak terjadi lagi penipuan-penipuan di masyarakat yang berkedok yang berkedok trading online,” ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, Dinar Wahyu Saptian Dyfrig alias Wahyu Kenzo, crazy rich Surabaya diduga telah menipu sekitar 25.000 nasabah yang tersebar di berbagai negara.
Wahyu Kenzo adalah pendiri bisnis investasi robot trading ATG yang dikelola PT Pansaky Berdikari Bersama ditangkap aparat Kepolisian Resor Kota (Polresta) Malang Kota karena diduga telah menipu dengan nilai kerugian ditaksir sebesar Rp 9 triliun.
Cara Kerja Penipuan
Dikutip Selular.id, Auto Trade Gold (ATG) merupakan salah satu robot trading yang menawarkan investor mengumpulkan profit melalui trading emas. Investor yang membeli robot tersebut bisa mengaksesnya hingga seumur hidup.
Saat menggunakan robot tersebut, Expert Advisor (EA) ATG akan berfokus mencari profit hingga 0.5 persen-3 persen setiap harinya. Sementara kerugian maksimalnya hanya mencapai 3 persen saja.
EA sendiri adalah sebuah software atau script algoritma yang dapat penggunanya tambahkan di dalam platform Trading Forex. Hal itu bertujuan agar aplikasi tersebut nantinya dapat berjalan secara otomatis.
Dalam melakukan transasksi buy dan sell nantinya akan berjalan otomatis tanpa instruksi manual oleh pengguna. Penggunanya pun hanya cukup memantau saja, karena EA sudah berjalan otomatis yang tim IT ATG kontrol.
Sedangkan untuk harga bot, manajemen jual beragam sesuai level kemampuannya. Untuk bot level 1, menawarkan kapasitas trading US$ 110 – US$ 500, yang memberikan auto compound 0,01 lot – 0,05 lot.
Bot level 1 dibanderol dengan harga US$ 100 atau Rp 1,5 juta. Sementara untuk bot level 5, kapasitas tradingnya mampu mencapai US$ 10 juta dan auto compound 1.000 lot.
Bot tersebut mereka banderol dengan harga US$ 3.500 atau Rp 52,5 juta. Saat melakukan transaksi menggunakan ATG, penggunanya harus memiliki deposit US$ 100 agar bot masih bisa terus berjalan.
Namun, apabila penarikan dana melebihi deposit tersebut maka bot akan hangus dan tidak bisa investor gunakan kembali. Ketika akan melakukan transaksi kembali menggunakan ATG, pengguna harus membeli robot yang baru.*