Hidayatullah.com– Politisi kanan-jauh Denmark Rasmus Paludan dilarang memasuki wilayah Inggris setelah mengeluarkan ancaman akan membakar Qur’an di Wakefield.
Menteri Keamanan Inggris Tom Tugendhat mengatakan Rasmus Paludan, pendiri partai anti-Islam Stram Kurs, sudah dimasukkan ke dalam daftar pengawasan imigrasi.
Paludan belum lama ini mengatakan akan membakar kitab suci umat Islam itu di sebuah lapangan di kota West Yorkshire kota.
Rencana itu diutarakan setelah empat siswa diberhentikan sementara karena insiden perusakan Qur’an di sebuah sekolah di Wakefield.
Empat siswa di Wakefield diberhentikan sementara oleh Kettlethorpe High School pada bulan Februari setelah seorang murid kelas 10 membawa sebuah kitab Al-Qur’an, konon karena ditantang oleh teman-temannya. Bagian sampulnya kemudian ditemukan dalam keadaan sudah disobek dan sejumlah halaman lecek. Namun, polisi berkesimpulan tidak ada pelanggaran terjadi dan kepala sekolah tersebut mengaku lega karena “tidak ada maksud jahat” dari anak-anak yang terlibat itu.
Dalam rekaman video yang diunggah hari Ahad di Twitter, Paludan mengatakan dia akan pergi ke kota itu guna “menuntut balas” terhadap “kekuatan-kekuatan yang tidak demokratis”. Dia bermaksud membakar Qur’an pada hari Rabu (22/3/2023), bertepatan dengan awal Ramadhan, lapor BBC.
Menteri Keamanan mengatakan di hadapan anggota majelis rendah parlemen Inggris House of Commons bahwa dirinya mengambil keputusan pencekalan masuk terhadap Paludan setelah Simon Lightwood, anggota parlemen dari Partai Buruh dari perwakilan Wakefield, hari Senin mengutarakan kekhawatirannya perihal kemungkinan kedatangan politisi rasis tersebut.
“Politisi sayap kanan Islamofobik Denmark Rasmus Paludan mengatakan dia akan melakukan perjalanan dari Denmark ke Wakefield dengan tujuan semata-mata membakar Al-Qur’an di tempat umum,” kata Lightwood.
“Paludan sebelumnya dipenjara di Denmark karena pernyataan kebencian dan rasisnya. Dia adalah orang berbahaya yang seharusnya tidak diizinkan masuk ke negara ini. Dapatkah menteri dalam negeri memberikan kepastian kepada saya dan masyarakat saya bahwa pemerintah akan mengambil tindakan guna mencegah hal ini?” kata Lightwood.
Tugendhat mengatakan Paludan telah ditambahkan ke indeks peringatan Inggris.
Dia menambahkan, “Perjalanannya ke Inggris tidak akan kondusif untuk kebaikan publik dan dia tidak akan diizinkan masuk.”
Paludan sudah beberapa kali menggelar demonstrasi di mana dia melakukan pembakaran kitab Al-Qur’an, sebagian di antaranya bahkan menyebabkan aksi protes balasan yang menimbulkan bentrokan.
Pada bulan Januari di membakar sebuah kitab Al-Qur’an di depan Kedutaan Turkiye di Stockholm, sehingga membuat Turkiye menolak memberikan persetujuan keanggotaan Swedia ke dalam NATO.*