Hidayatullah.com– Seorang pejabat kesehatan di Provinsi Sfax, Tunisia, memperingatkan bahwa jumlah jasad migran Sub-Sahara yang dievakuasi dari kapal-kapal karam beberapa hari belakangan ini kemungkinan akan melebihi kapasitas kamar mayat yang ada.
Direktur kesehatan wilayah setempat Hatem Cherif, seperti dikutip kantor berita pemerintah TAP, mengatakan bahwa kamar mayat di RS Universitas Habib Bourguiba sudah menerima 42 mayat migran, padahal kapasitasnya hanya 35 mayat.
Jasad-jasad itu diambil dari laut setelah perahu yang mereka tumpangi untuk menyeberang ke Eropa karam di lepas pantai Sfax.
Pekan lalu, kamar mayat tersebut sudah menerima 70 jasad, kata Cherif seraya memperingatkan bahwa pada musim panas pembusukan mayat akan semakin cepat disebabkan suhu udara meningkat.
Cherif meminta agar badan urusan keimigrasian di bawah PBB, International Organisation for Migration (IOM), untuk memberikan bantuan berupa kontainer berpendingin dan lori untuk mengangkut mayat ke rumah sakit.
TAP melapor bahwa lebih dari 800 mayat migran asal Sub-Sahara Afrika – yang tewas di laut – sudah dikubur di pemakaman di Sfax selama tahun 2022 dan tahun ini.
Beberapa pekan terakhir telah terjadi lonjakan upaya penyeberangan ke Italia oleh migran tidak berdokumen.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Pada hari Ahad, media domestik melaporkan kematian sedikitnya 29 migran tewas saat berusaha menyeberangi laut dari Sfax, lansir BBC Kamis (30/3/2023).
Insiden-insiden itu terjadi di tengah-tengah maraknya penangkapan terhadap orang-orang Sub-Sahara Afrika yang tinggal di Tunisia dan komentar anti-migran yang digaungkan Presiden Kais Saied belum lama ini.*