Hidayatullah.com — Kepala Gereja Maronit Lebanon meminta agar para pengungsi Suriah dideportasi, dia bahkan meminta bantuan masyarakat internasional untuk melakukannya.
Dalam ceramahnya baru-baru ini, Patriark Bechara Boutros Al-Rai menyatakan bahwa pengungsi Suriah ‘menghabiskan sumber daya negara, menganggu jaminan sosial dan bersaing dengan orang Lebanon dalam bekerja”.
Mengklaim bahwa banyak pengungsi Suriah terus melakukan perjalanan ke dan dari Suriah melalui penyeberangan legal dan ilegal, Al-Rai menuduh komunitas internasional “melindungi mereka” dan “memutuskan untuk mengabaikan dampak yang mereka timbulkan di Lebanon”.
Sejak revolusi Suriah 2011 dan penindasan brutal terhadap protes oleh rezim Bashar Al-Assad yang menyebabkan perang saudara yang sedang berlangsung, lebih dari setengah penduduk negara itu mengungsi dan jutaan orang melarikan diri ke negara tetangga seperti Turkiye, Yordania, dan Lebanon.
Para pengungsi Suriah telah dituduh, selama bertahun-tahun, menjadi beban bagi penduduk dan pemerintah negara tuan rumah, terutama dalam hal ekonomi mereka yang sedang sakit, seringkali menjadi sasaran seruan untuk dideportasi. “Penting bagi perwakilan dan pejabat Lebanon untuk bekerja dengan komunitas internasional untuk mengembalikan mereka [pengungsi] ke tanah air mereka dan membantu mereka di sana,” kata Al-Rai, lansir MEMO pada Rabu (12/04/2023).
Ini bukan pertama kalinya Patriark meminta pihak berwenang untuk mendeportasi warga Suriah dari negara itu, dengan panggilan terakhir baru-baru ini enam bulan lalu. Dia bahkan menyerukan pemindahan pengungsi Palestina dari Lebanon, yang memicu kecaman dari Gerakan Perlawanan Islam Palestina, Hamas, tahun lalu.*