Hidayatullah.com—Sedikitnya 50 anggota dari sepuluh keluarga Hindu telah menyatakan masuk Islam di provinsi Sindh di selatan Pakistan. Kabar ini rupanya meresahkan aktivis Hindu, menuduh adanya keterlibatan negara dalam pindah agama secara massal.
Puluhan keluarga mantan pemeluk Hindu itu berasal dari berbagai daerah di wilayah Mirpurkhas di provinsi itu dan menyatakan pindah memeluk Islam dalam sebuah upacara yang diselenggarakan di Koloni Muslim Baru Baitul Iman di kota itu, lapor surat kabar The Express Tribune hari Kamis.
Acara itu ikut dihadiri Putra Senator Pakistan Muhammad Talha Mahmood, Mohammad Shamroz Khan, lapor The Express Tribune. Aktivis Hindu di Pakistan mengungkapkan kesedihan dan kemarahan mereka atas perpindahan agama secara massal di Sindh tersebut.
Faqir Shiva Kucchi, seorang aktivis Hindu yang menentang praktik tersebut, mengatakan bahwa “tampaknya negara sendiri terlibat dalam konversi ini”, lapor The Express Tribune.
Dia menambahkan bahwa anggota masyarakat setempat telah menuntut pemerintah untuk memulai undang-undang yang menentang praktik perpindahan agama ini.
“Perpindahan agama di Sindh ini adalah masalah serius dan alih-alih mengambil tindakan untuk menghentikannya, putra menteri federal adalah bagian dari konversi tersebut,” katanya.
“Ini adalah masalah yang sangat memprihatinkan bagi kita semua (Hindu). Kami merasa tidak berdaya,” katanya.
Kuchhi menambahkan bahwa sebagian besar mualaf secara ekonomi kurang mampu dan para pemimpin agama setempat memanfaatkan fakta tersebut. “Mereka menawarkan dukungan finansial dan mengubah (agama, red) nya dengan mudah,” katanya, dikutip Express Tribune.
Qari Taimur Rajput, salah satu pengurus organisasi Islam yang ikut acara tersebut membenarkan bahwa 10 keluarga telah masuk Islam. “Mereka semua rela masuk Islam. Tidak ada yang memaksa mereka,” klaim Rajput mengutip Khan.
Dia juga dilaporkan ikut menanyakan kepada para mualaf apakah mereka bersedia mengambil langkah (pindah agama) selama upacara yang juga dihadiri oleh beberapa warga setempat, lapor The Express Tribune.
Rajput menambahkan bahwa 50 orang berpindah agama, termasuk 23 perempuan dan seorang bayi berusia satu tahun. Para keluarga baru Islam ini akan tinggal di fasilitas lokal yang didirikan khusus untuk mualaf baru pada tahun 2018.
Selama empat bulan mereka tinggal di fasilitas tersebut, para mualaf akan belajar Islam dan mempelajari agama baru mereka. Selema kurun waktu itu, organisasi Islam akan menyediakan kebutuhan mereka, termasuk pakaian, makanan dan obat-obatan, lapor The Express Tribune.
Mereka bebas untuk meninggalkan atau kembali ke fasilitas selama mereka tinggal.
Setiap tahun ratusan pemeluk Hindu berpindah ke Islam di Pakistan. Tahun 2005 lebih dari 500 minoritas Hindu, yang dideportasi dari India menyatakan memeluk Islam.
Pindah agama secara massal itu terjadi di kota Matali distrik Hyderabad di negara bagian Sindh. Mereka termasuk orang-orang dari komunitas Bhil. *