Hidayatullah.com— Bupati Gresik Jawa Timur Fandi Akhmad Yani menggagas pemisahan ruang kelas bagi pelajar siswa-siswi dari Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP). Terobosan tersebut dicetuskan guna menghindari kasus-kasus asusila yang terus terjadi dan bergulir.
Gagasan ini disampaikan Fandi Akhmad saat perayaan Hardiknas 2023 (Hari Pendidikan Nasional) terdapat inovasi perbaikan pendidikan yang masih diproses, dan coba diimplementasikan di beberapa sekolah.
“Ini masih dalam kajian, tujuannya adalah mengurangi bullying di sekolah maupun pelecehan seksual. Ini masih belum serentak, dikaji dulu baru pilot project,” katanya, Rabu (3/5/2023).
“Kami tengah fokus pada wacana pemisahan pelajar putra dan putri dalam KBM (Kegiatan Belajar Mengajar). Hal ini masih dalam proses perencanaan, sebagai solusi kasus pelajar yang marak terjadi di dunia pendidikan,” tuturnya, Rabu (3/5/2023).
Pemisahan pelajar putra dan putri saat KBM berlangsung diadopsi dari sistem pendidikan yang ada di pesantren. Ruang kelas disterilkan dari bullying, kekerasan seksual dan sebagainya.
“Sebagai Kabupaten ramah anak, Gresik selalu mencoba yang terbaik untuk siswa. Program ini akan diuji coba terlebih dahulu, jika efektif akan diaktifkan ke seluruh Sekolah,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Gresik S Hariyanto mengiyakan hal tersebut. Pihaknya saat ini tengah melakukan penyusunan instrumen sebelum penerapan lapangan.
“Instrumennya sedang kita susun, efektif atau tidak. Nantinya akan kita uji coba saat tahun ajaran baru ini,” jelasnya.
Menurutnya, uji coba ini akan diketahui apakah hasil proses pembelajaran siswa dan siswi berdampak positif atau tidak. “Kalau memang positif, setuju, bisa diterapkan. Mau kami rapatkan dulu dengan dewan pendidikan, seluruh elemen stakeholder pendidikan, duduk bersama dirapatkan. Apakah hal ini berdampak positif di dunia pendidikan kabupaten Gresik. Selain mencegah bullying bisa mencegah pelecehan seksual terhadap anak,” pungkasnya.
Sasaran tempat sebagai pilot project yakni SDN 6 Gresik dan SMPN 1 Gresik, untuk murid baru kelas 1 SD serta kelas VII SMP. Sekolah tersebut dipilih karena memiliki minimal dua ruang kelas di setiap tingkatan.*