Hidayatullah.com– Polisi di Spanyol dan Prancis menangkap 27 orang dan menyita 1,5 ton bayi belut hidup, serta sejumlah barang bernilai lebih dari €2 juta, setelah membongkar jaringan kriminal yang khusus menternakkan ikan yang terkategori hewan terancam punah dan menyelundupkannya ke China.
Petugas juga berhasil menemukan berton-ton bayi belut beku – yang dianggap sebagai panganan lezat di Spanyol dan sebagian Asia – yang belum lolos pemeriksaan keselamatan pangan dan tidak layak dikonsumsi manusia.
Oleh karena status belut Eropa (Anguilla anguilla) termasuk dalam kategori hewan yang terancam punah pada daftar hewan dilindungi International Union for Conservation of Nature, penangkapan dan distribusinya harus mengikuti aturan kuota yang dibuat Uni Eropa, dan dilarang untuk diperjual-belikan atau diekspor ke luar EU.
Beberapa tahun terakhir, bayi belut (disebut elver) menarik perhatian banyak geng kriminal spesialis penyelundup ikan dari Eropa ke Asia, di mana harga jualnya bisa mencapai €5.000 per kilogram.
Operasi gabungan aparat kepolisian – yang melibatkan Guardia Civil (Spanyol), Gendarmerie Nationale (Prancis), Europol dan European Anti-Fraud Office (Olaf) – dimulai pada 2021 ketika petugas pabean dan polisi mencurigai “ketidakberesan” dalam perdagangan bayi belut dan belut.
Mereka kemudian berhasil mengungkap adanya geng kriminal, berbasis di Spanyol bagian utara dan Prancis bagian selatan, yang terlibat dalam aktivitas suplai dan distribusi ilegal.
“Kelompok ini, yang terdiri dari nelayan serta pengelola usaha dan pedagang grosir, menyimpang dari jalur legal pasokan bayi belut hidup dengan memasoknya ke warga negara asal China yang memiliki tempat penetasan ikan rahasia di beberapa daerah di Paris dan Antwerp,” kata Guardia Civil dalam sebuah pernyataan seperti dilansir The Guardian Jumat (12/5/2023).
“Dari sana, mereka merencanakan perjalanan ke Asia untuk orang-orang yang diberangkatkan dari bandara-bandara Eropa yang dekat dengan lokasi penetasan, membawa belut-belut yang disembunyikan di bagasinya,” papar Guardia Civil.
Aparat menemukan bahwa 14 ton bayi belut dan 31 ton belut dewasa – yang bernilai lebih dari €6,7 juta di pasar legal – telah diselewengkan dari rantai pasokan resmi.
Setelah lebih dari 30 penggeledahan rumah, tempat usaha, dan tempat penetasan rahasia secara bersamaan di Spanyol, Prancis, Belgia, dan Polandia, polisi menangkap 27 orang yang dicurigai menjadi anggota organisasi kriminal. Mereka dituduh melakukan perdagangan ilegal atas spesies yang dilindungi, penyelundupan dan pencucian uang.
Guardia Civil mengatakan mereka telah memindahkan bayi-bayi belut hidup yang disita ke sebuah peternakan milik pemerintah di Navarra di bagian utara Spanyol dan akan akan dilepaskan kemudian ke alam liar sebagai upaya pelestarian spesies yang terancam punah tersebut.*