Hidayatullah.com—Tahun 2023 ini Kementerian Agama (Kemenag) memberangkatkan sebanyak 67.000 jamaah lanjut usia, atau yang berusia di atas 65 tahun. Dari jumah itu, sekitar 4.000 jamaah haji yang berangkat menggunakan kursi roda.
Untuk diketahui, kuota dasar Indonesia berjumlah 221.000, lalu ditambah 8.000 sehingga totalnya menjadi 229.000 jemaah. Karena banyak jamaah lanjut usia, kepala Daerah Kerja (Daker) Madinah Zaenal Muttaqin mengatakan, Kementerian Agama mengusung tema “Haji Ramah Lansia”.
“Dari jumlah itu, ada sekitar 67ribu Jamaah lanjut usia (lansia), ” kata dia usai memimpin Rapat Koordinasi Petugas Daker Madinah, di Madinah, Senin (22/5/2023) malam.
Menurut Zaenal Muttaqin, petugas Daker Madinah telah menyiapkan sejumlah inovasi layanan, termasuk dalam membantu Jamaah lansia. Pertama, kursi roda dan fasilitas lainnya untuk lansia.
“Kami upayakan semaksimal mungkin layanan ini. Ini akan dikoordinasikan dengan pihak majmuah, agar minimal disiapkan kursi roda dengan proporsi berapa persen dari jumlah Jamaah yang mendiami hotel tersebut,” ujar Zainal Muttaqin.
Jamaah haji Indonesia 1444 H akan mulai mendarat di Madinah pada 24 Mei 2023. Di Madinah, Jamaah akan ditempatkan pada 91 hotel yang tersebar di lima sektor sekitar Masjid Nabawi (Markaziyah).
Sektor hotel Jamaah haji berada di wilayah Syamaliah (Timur Nabawi), Gharbiyah (Barat Nabawi), dan Junubiyah (Selatan Nabawi). Jarak terjauh dari Nabawi sekitar 600 meter.
Jumlah Jamaah setiap hotel sangat variatif. Ada yang dihuni 500-600 orang, bahkan ada juga yang mencapai 2.000-3.000 Jamaah untuk satu hotel. Kedatangan mereka juga tidak bersamaan.
“Bisa jadi satu hotel dalam satu fase kedatangan hanya ditempati 1 kloter atau 2 kloter. Minimal hotel menyiapkan beberapa kursi roda untuk antisipasi Jamaah haji lansia,” sebut Zaenal, panggilan akrabnya.
Inovasi kedua, layanan antarobat ke sektor. Inovasi ini dimaksudkan untuk semakin memudahkan Jamaah dan juga petugas dalam mendapatkan akses obat-obatan.
“Kami minta kepada tim kesehatan untuk menyuplai obat, dengan empat hari sekali akan mengirimkan obat ke kantor sektor,” imbuhnya.
Terkait persiapan penyambutan Jamaah, Zaenal memastikan bahwa hampir 90% hotel sudah siap. Hal sama juga untuk layanan transportasi dan konsumsi. Di Madinah, Jamaah akan tinggal selama lebih kurang 8 sampai 9 hari. Mereka akan mendapat layanan tiga kali makan sehari. Layanan kesehatan di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daker Madinah juga sudah siap.*