Hidayatullah.com—Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada hari Rabu memperingatkan bahwa layanan media sosial telah menyediakan ‘pembicara’ untuk meningkatkan kebencian, lapor Anadolu Agency.
“Media sosial telah memperlengkapi para penyebar kebencian dengan pengeras suara global untuk empedu,” kata Guterres pada sesi Dewan Keamanan tentang “Nilai-Nilai Persaudaraan Manusia dalam Mempromosikan dan Mempertahankan Perdamaian”.
“Saat ini, tidak ada konspirasi yang terlalu keterlaluan untuk mendapatkan khalayak luas; tidak ada kepalsuan yang terlalu absurd untuk memicu kegilaan online,” kata Sekjen PBB itu.
Guterres mengatakan tuduhan tak berdasar atau kebohongan langsung dapat dengan cepat memperoleh validitas yang tidak semestinya, disajikan bersama fakta terverifikasi dan bukti ilmiah. “Mereka sering diterima – bahkan didukung – oleh para pemimpin politik,” katanya.
Sesi ini dipimpin oleh Uni Emirat Arab. Guterres mengatakan setiap agama menyerukan pentingnya persaudaraan manusia, saling menghormati dan pengertian.
“Nilai-nilai universal ini menjiwai Piagam PBB dan menjadi inti dari pekerjaan kami untuk perdamaian, keadilan, dan hak asasi manusia,” kata Sekretaris Jenderal PBB.
Guterres mengatakan ancaman terhadap perdamaian bisa datang dalam berbagai bentuk. Dia juga mencatat bahwa persaingan untuk kekuasaan dan sumber daya, pelanggaran hak asasi manusia, pemerintahan yang buruk, kemiskinan garis keras, marjinalisasi dan ketidaksetaraan adalah ancaman bagi perdamaian.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Menggambarkan gerakan supremasi kulit putih Neo-Nazi sebagai ancaman keamanan di beberapa negara, Guterres mengatakan: “Di seluruh dunia, kita menyaksikan gelombang xenophobia, rasisme dan intoleransi, kebencian dan kekerasan terhadap perempuan, kebencian anti-Muslim, anti- Semitisme dan serangan terhadap komunitas minoritas Kristen,” ujarnya.*