Hidayatullah.com– Pihak kejaksaan Jerman telah mengkonfirmasi laporan pers yang menyebutkan bahwa penyelidik telah mencuri dengar alias menyadap telepon para aktivis iklim yang tergabung dalam kelompok Letzte Generation (Last Generation).
Penyadapan itu merupakan bagian dari investigasi terhadap dugaan bahwa anggota kelompok tersebut “membentuk atau mendukung sebuah organisasi kriminal”, kata seorang jubir Kejaksaan Munich seperti dilansir AFP hari Ahad (25/6/223).
Last Generation, yang dikenal dengan aksinya merekatkan diri ke suatu obyek atau di jalan guna menarik perhatian terhadap krisis iklim, mengutuk penyadapan itu yang disebutnya “tidak masuk akal”.
Jubir kejaksaan mengatakan bahwa pembicaraan antara anggota kelompok dengan awak media termasuk yang dipantau dalam penyadapan tersebut.
Sementara jurnalis sendiri tidak menjadi target operasi, mereka terdampak karena menreka menghubungi nomor-nomor telepon yang dipantau tersebut,” imbuhnya.
Sueddeutsche merupakan koran Jerman pertama yang mengungkapkan perihal penyadapan itu dalam terbitan hari Sabtu.
Koran itu menulis bahwa penyadapan sudah dilakukan sejak bulan Oktober tahun lalu. Penyadapan mencakup antara lain email, voice mail, serta data login dan GPS telepon yang disadap.
Tidak jelas apakah penyadapan masih berlangsung.
Sebagai bagian dari penyelidikan kriminal, polisi menggerebek sejumlah rumah aktivis Last Generation pada bulan Mei dan menyita dua rekening bank.
Meskipun demikian, kelompok itu berjanji akan terus melaksanakan aksi protesnya.
Awal bulan ini, Last Generation menyemprotkan cat warna jingga ke badan sebuah pesawat pribadi, sementara beberapa anggotanya merekatkan diri ke pesawat dan tarmak.
Aksi kelompok tersebut tidak jarang menghambat arus lalulintas dan bahkan mengakibatkan penerbangan tertunda.*