Hidayatullah.com—Sukacita tergambar jelas di wajah seorang ibu yang berkesempatan menginjakkan kaki di Tanah Suci. Tapi kegembiraan itu berakhir kesedihan anggota keluarga karena wanita ini akhirnya tidak pernah kembali pulang ke rumah.
Kisah ini divideo yang diunggah seorang tiktoker Malaysia, Aziq Abd Sukor di media social yang membuat netizen ikut bersedih. Aziq berbagi cerita, bagaiamana dirinya dan ibunya termasuk di antara jamaah umrah yang bisa sampai di Tanah Suci pada 18 Januari lalu.
Menurut Aziq, sesampai beribadah umrah, ibunya, yang memiliki penyakit kanker payudara stadium empat menghembuskan nafas terakhirnya di usia 52 tahun di sebuah hotel di Makkah pada 27 Januari lalu.
“Mama (panggilan ibu) sedang merencanakan saya, ayah tiri dan bibi untuk menunaikan umrah. Dari Malaysia, ibu dalam keadaan sehat untuk pergi ke Tanah Suci,” ujar Aziq di akun TikTok-nya.
“Kami tiba di Madinah dulu. Setelah tiba di Makkah, mama mulai merasa tidak enak badan dan dirawat di rumah sakit… dia berhasil melakukan umrah,” katanya kepada mStar.
Aziq, 25 tahun, mengatakan meski menderita kanker payudara selama tujuh tahun terakhir, hal itu tidak mematahkan semangat ibunya untuk melakukan aktivitas yang diminatinya.
“Mama mengikuti banyak lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang terlibat dalam kegiatan kesejahteraan. Dia rela mengeluarkan uang untuk amal.”
“Dia suka menyenangkan orang, dan pada saat yang sama tidak ingin menyusahkan anak-anak. Mama sakit tapi dia berusaha untuk tidak menunjukkan bahwa dia sakit,” katanya.
Menurut anak ketiga dari empat bersaudara ini, ibunya sering menghabiskan waktu luangnya untuk berbelanja dan traveling. “Mama suka jalan-jalan, dia sudah ke banyak tempat. Mama bilang tempat terakhir yang ingin dia kunjungi adalah Makkah.”
“Makanya ibu memilih Makkah (tanah suci) untuk umrah. Tempat yang sangat ingin dituju. Alhamdulillah dapat apa yang diharapkan,” imbuhnya.
Namun, Aziq baru menyadari sesuatu yang tidak terduga setelah enam bulan meninggalnya ibunya, mendiang Roslinda Abd Hamid. “Sebenarnya tanggal awal kita berangkat ke Tanah Suci adalah 27 Januari. Tapi ibu tergerak untuk pindah travel agent karena beberapa faktor.”
Kita bisa membuat konten yang membuat banyak orang bahagia, tapi kita tidak bisa menghilangkan rasa sedih dan rindu mengingat ibu yang telah pergi.
“Jadi, kita berangkat lebih awal. Kalau ngomongin rindu mama, baru sadar kalau tanggal aslinya jatuh di hari mama meninggal,” ucapnya lagi.
Aziq yang merupakan seorang content creator mengaku banyak memproduksi konten di media sosial, terutama konten humor dan lucu. Aziq mengatakan, keinginan ibu untuk pergi ke Tanah Suci menjadi kenyataan.
“Kita bisa membuat konten yang membuat banyak orang bahagia, tapi kita sendiri tidak bisa menahan rasa sedih dan rindu mengingat ibu yang telah tiada.”
“Ketika ibu saya meninggal di Tanah Suci, saya bisa tetap tenang sampai saya kembali ke tanah air tanpa dia. Perasaan tenang itu berbeda, sulit untuk dijelaskan.”
“Sekarang rasa rindu ibu semakin kuat. Dan setiap rindu itu datang, aku menangis,” ujarnya.*