Hidayatullah.com—Menteri luar negeri Türkiye mengatakan pada hari Sabtu bahwa dia membahas cara untuk meningkatkan kerja sama di sektor penerbangan dengan rekannya dari Indonesia.
“Ada permintaan yang tinggi untuk penerbangan Turkish Airlines ke Indonesia. Kami membahas cara untuk memperkuat kerja sama kami di sektor penerbangan,” kata Hakan Fidan saat konferensi pers dengan Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi pada Pertemuan Trilateral Kemitraan Dialog Sektoral ASEAN-Türkiye di Jakarta, Indonesia.
Fidan menyatakan bahwa tawaran kudeta tahun 2016 adalah salah satu aksi terorisme terburuk dalam sejarah Turki. Pada 15 Juli 2016, Organisasi Teroris Fetullah (FETO) mengatur upaya kudeta di Türkiye yang menyebabkan 253 orang tewas dan 2.734 luka-luka.
Hari itu diperingati sebagai Hari Demokrasi dan Persatuan Nasional di Türkiye. “Dalam pertemuan kami hari ini, kami membahas pentingnya memerangi terorisme dan kejahatan transnasional. Kami bertukar pandangan tentang isu-isu regional dan internasional yang luas, ” kata Fidan.
Mereka juga membahas tantangan global termasuk Islamofobia dan penodaan kitab suci Alquran, tambahnya.
Mengingat bahwa Türkiye dan Indonesia membentuk dewan strategis tingkat tinggi pada tahun 2022, Fidan berkata: “Ini adalah tonggak penting dalam hubungan kita. Mekanisme ini akan menjadi langkah nyata ke depan untuk membawa hubungan ke fase baru.”
“Indonesia juga merupakan mitra diplomatik di bawah Asia Anew Initiative kami,” katanya.
Mereka juga bertukar pandangan tentang penyelenggaraan pertemuan pertama di bawah Prakarsa Baru Asia, yang bertujuan untuk memanfaatkan potensi peluang kerja sama dengan negara-negara Asia.
Fidan menambahkan Indonesia adalah mitra strategis Türkiye dengan persahabatan dan kolaborasi yang sudah berlangsung lama.
“Indonesia adalah salah satu negara pertama yang menjangkau Türkiye setelah gempa dahsyat di bulan Februari. Kami berterima kasih kepada Indonesia atas dukungan yang diberikan,” katanya.
Lebih dari 50.000 orang tewas dan lebih dari 107.200 terluka dalam gempa kuat yang mengguncang Türkiye selatan pada 6 Februari, menurut angka resmi terbaru. “Kami menghargai hubungan kami dan tetap bertekad untuk memperkuatnya di semua bidang yang memungkinkan,” tambahnya.
Fidan juga menekankan bahwa industri pertahanan merupakan salah satu topik yang menonjol dalam agenda bilateral Turki-Indonesia. Dia menyoroti bahwa perusahaan industri pertahanan Turki memimpin di bidang tertentu dan menekankan potensi kerjasama lebih lanjut di bidang ini.
Sementara itu, Fidan bertemu dengan Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto di sela-sela pertemuan ASEAN.* (aa)