Hidayatullah.com–Masjid Al Aqsha di Komplek perumahan De Latinos BSD Tangerang Selatan, menyembelih sebanyak 161 ekor hewan qurban atau senilai Rp2.183.900.000.
Jumlah sapi yang disembelih tercatat sebanyak 87 ekor dan 74 ekor kambing/domba. Jumlah hewan qurban pada Idul Adha 1446 H/2025 kali ini naik dari tahun lalu yang hanya 75 sapi dan 76 kambing/domba.
“Semangat warga muslim di komplek ini memang luar biasa, meskipun minoritas, tapi panitia harus menutup pengadaan hewan kurban empat hari sebelum hari raya. Kalau tidak, jumlahnya bisa meledak,” kata Ketua Panitia Idul Qurban 2025, Suratijo, usai proses pemotongan di Masjid Al-Aqsha, Sabtu (7/6/2025).
Mengapa harus ditutup padahal masih ada yang ingin berkurban? Menurut dia, panitia menjaga amanah agar pemotongan hewan qurban tertangani dengan baik dan berjalan dengan baik.
“Mengingat yang menangani juga terbatas. Tapi dengan improve peralatan dan pola penyembelihan, insya Allah tahun depan kami bisa lebih banyak,” katanya.
Lalu bagaimana cara masjid Al Aqsha menangani hewan kurban sebanyak itu? “Kami membuat tiga lini pemotongan hewan, dua untuk sapi dan satu untuk kambing. Masing-masing lini didukung oleh jagal dan pencacah daging, sehingga hewan yang sudah terpotong cepat tertangani. Itu belum lagi tenaga bantuan dari anak muda masjid dan ibu-ibu yang tidak mau kalah ambil bagian,” tambahnya lagi.
Yang menarik, kata Suratijo, qurban ini juga mengikuti teknologi kekinian. Bagi mereka yang tidak bisa datang, atau sedang bepergian, tapi ingin tahu hewannya disembelih, bisa memantau dari streaming yang sudah disiapkan panitia.
Untuk ini, semua yang berkurban, diberi nomor urut dan jam penyembelihan hewan kurban masing-masing, sehingga mereka tinggal join agar tahu saat dibacakan namanya dan penyembelihannya.
“Ini sangat membantu pertanggungjawaban kepada umat,” kata Suratijo.
Memang, semua hewan diharuskan dipotong di masjid, tidak boleh keluar dalam keadaan hidup. Nah hewan-hewan sebagian disalurkan keluar, untuk pondok pesantren, rumah tahfiz, dan musala di sekitar Jakarta dan Banten.
“Sapi dan kambing yang sudah dipotong, wajib mereka jemput setelah disembelih. Kami juga tambahin ongkos Rp300 ribu untuk sapi. Itu biaya menguliti dan mencacah, sekaligus ongkos angkut.” katanya lagi.
Jumlah hewan yang dibawa gelondongan itu mencapai 50 persen. Sementara yang lain dicacah dan dibagikan warga yang sehari-hari membantu kehidupan di komplek ini. Misalnya, asisten rumah tangga, penyapu jalan, tukang kebun, pengambil sampah, satpam dan lainnya.
“Kita membagikan 2.600 bungkus daging kurban, jumlah itu kita sebar untuk lima kelurahan dan 19 RT serta 9 RW, ” tambah Suratijo lagi.
Panitia juga membagi beberapa kategori berat, mulai sekitar 250 kg sampai yg 1000 kg (1 Ton) lebih, karena penangannya berbeda. Dan semua pekerjaan, dari penyembelihan sampai pendistribusian, semuanya diselesaikan dalam sehari saja.
Sementara itu, Ketua DKM Masjid Al Aqsha, Amirudin Khaer mengucapkan terima kasih kepada jamaah masjid Al Aqsha. “Kalau kurban begini, kami selalu deg-degan, karena semangat jamaah memang luar biasa, padahal ini memang hanya dari internal komplek” katanya.
Ia mengatakan, pihaknya berterima kasih kepada jamaah yang sudah menitipkan hewan qurbannya di masjid Al Aqsha. Karena DKM sendiri selalu improve untuk pemotongan hewan sebanyak itu. Sehingga bisa amanah dan selalu berpedoman pada syariat. (Aza)