Hidayatullah.com– Kompetisi olahraga negara-negara bekas jajahan Inggris 2026 Commonwealth Games batal digelar di Victoria, setelah negara bagian Australia itu mengaku tidak sanggup menanggung biaya $7 miliar untuk penyelenggarakan acara 12 hari itu.
Dalam pengumuman yang diberi label oleh Commonwealth Games Federation (CGF) sebagai “sangat mengecewakan”, kepala pemerintahan negara bagian Victoria Daniel Andrews pada hari Selasa (18/7/2023) mengatakan keputusan itu dibuat setelah perkiraan biaya melonjak mencapai $7 miliar, jauh lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya $2,6 miliar.
“Sudah jelas biaya untuk menjadi tuan rumah penyelenggara pertandingan ini pada 2026 bukanlah $2,6 miliar seperti yang telah dianggarkan dan dialokasikan sebelumnya,” katanya.
Pada 2022 pemerintah negara bagian mengumumkan bahwa Commonwealth Games 2026 akan digelar di berbagai daerah di Victoria, termasuk Ballarat, Bendigo dan Shepparton, setelah muncul kabar CGF kesulitan mencari lokasi pertandingan.
Hari ini, Andrews mengatakan pemerintah sudah mengkaji kemungkinan biaya pemindahan lokasi pertandingan ke Melbourne, ibukota Victoria, tetapi biayanya akan menjadi lebih mahal $4 miliar apabila rencana itu dilakukan.
Andrews mengatakan dana yang dialokasikan untuk Commonwealth Games yang batal tersebut nantinya akan digunakan untuk membangun fasilitas olahraga permanen yang telah dijanjikan kepada masyarakat, termasuk usulan renovasi stadion Ballarat, serta pembangunan perumahan yang terjangkau untuk masyarakat, lansir The Guardian.
Menurut Andrews, pengalihan dana itu jauh lebih baik daripada dihabiskan sekedar untuk penyelenggarakan olahraga raga yang hanya berlangsung 12 hari saja.
Kepala pemerintahan Victoria itu juga mengatakan bahwa pemerintah sudah melakukan pembicaraan dengan otoritas pusat Commonwealth Games di London, Inggris, perihal pembatalan tersebut.
Durban, di Afrika Selatan, dicabut haknya untuk menggelar 2022 Commonwealth Games karena masalah keuangan dan digantikan oleh Birmingham, yang semula dijadwalkan menjadi tuan rumah pada 2026.*