Hidayatullah.com– Pengadilan di Kosovo menjatuhkan hukuman penjara empat tahun delapan bulan bulan atas mantan kepala dinas intelijen Kosovo, berkaitan dengan penangkapan dan ekstradisi ke Turki enam orang yang dituding pemerintah Ankara terlibat percobaan kudeta 2016.
Enam warga negara Turki itu ditangkap dan dideportasi ke Turki pada tahun 2018. Mereka dituduh oleh Ankara terkait dengan sekolah-sekolah yang dibiayai oleh gerakan Hizmet pimpinan Fetullah Gulen, yang dituding pemerintah Turki sebagai otak dari kudeta gagal tahun 2016.
Bekas kepala dinas intelijen Driton Gashi dihukum penjara setelah dinyatakan menyalahgunakan jabatan dan kewenangannya, kata pengadilan rendah di ibukota Kosovo, Pristina, dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Reuters Rabu (19/7/2023). Pihak terdakwa dan jaksa masih dapat mengajukan banding atas keputusan itu ke pengadilan yang lebih tinggi.
Setelah dideportasi dari Kosovo, keenam warga Turki tersebut dihukum penjara antara 7 dan 15 tahun.
Para aktivis HAM menuding pemerintah Kosovo – yang memiliki hubungan erat dengan Ankara – melanggar hak asasi manusia dalam penangkapan tersebut. Pasalnya, tidak ada bukti orang-orang itu terlibat langsung dengan kudeta.
Sebagaimana diketahui, menyusul percobaan kudeta yang gagal pada 2016 pemerintah Turki pimpinan Presiden Recep Tayyip Erdogan menuding kelompok pimpinan Fetullah Gulen sebagai otak dan pelaku kudeta. Gulen – yang lebih dulu populer di kalangan rakyat Turki – merupakan teman baik Erdogan yang membantu menaikkan pamor politik pentolan partai AKP itu di Turki. Namun, persahabatan di antara mereka berubah menjadi getir setelah Gulen dikabarkan tidak lagi sejalan dengan pemikiran dan langkah politik Erdogan, yang dipandang sebagian kawan politiknya menjadi cenderung otoriter.
Fetullah Gulen dan gerakan yang diprakarsainya, dikenal sebagai Hizmet Hareketi, banyak membangun sekolah-sekolah di luar negeri untuk anak-anak keluarga diaspora, pekerja migran dan juga diplomat Turki. Bahkan menurut sejumlah laporan media, jumlah sekolah Turki di luar negeri yang dikelola oleh Hizmet jauh lebih banyak daripada yang didirikan oleh pemerintah Ankara.*