Hidayatullah.com– Seorang warga Amerika Serikat yang ditangkap Korea Utara setelah menyeberangi batas demarkasi dua Korea merupakan anggota tentara AS yang ditugaskan di Korea Selatan yang kabur saat menjalani detensi militer.
Pejabat AS dan Korea mengidentifikasi pria berkulit hitam itu sebagai prajurit berpangkat terendah kedua dalam Angkatan Darat AS private 2nd class berusia 23 tahun bernama Travis King, menurut CBS News.
Dia sedang ditahan di bandara di Incheon dekat Seoul – sambil menunggu proses deportasi – ketika kabur melewati petugas keamanan bandara dan kemudian secara mengejutkan bergabung dengan sekelompok turis yang melancong ke desa Panmunjom. Desa wisata populer itu berasa di daerah zona demiliterisasi kedua Korea (DMZ) sepanjang 248 kilometer.
Seorang turis yang bergabung dalam rombongan tur saat diwawancarai CBS News mengatakan bahwa King – yang ketika itu mengenakan pakaian sipil – terdengar tertawa keras “ha ha ha” dan berlari di antar gedung-gedung yang berada di tempat tersebut.
Pejabat Pentagon mengatakan bahwa anggota dari pasukan UN Command yang mengawal rombongan turis ikut membantu mengejar King, tetapi tidak berhasil menangkapnya.
Seorang turis wanita asal New Zealand yang berada dalam rombongan King mengatakan kepada Associated Press bahwa pada akhir tur mereka, kelompok mereka “semacam berseliweran mondar-mandir sendiri-sendiri” sementara prajurit dari Korea Selatan dan Amerika Serikat mengawasi. Turis itu mengatakan bahwa tentara Korea Utara sepertinya berada di bagian dalam sebuah bangunan. Dia kemudian melihat seorang pria “berlari kencang menuju ke sisi Korea Utara”.
Tidak jelas apakah King, yang dijadwalkan dikembalikan ke pangkalan Fort Bliss, Texas, berniat pulang kembali ke Amerika.
Dia baru keluar dari detensi militer pada 10 Juli setelah dihukum dua bulan kurungan karena melakukan sejumlah aksi penyerangan, termasuk merusak sebuah mobil polisi. Dia terancam menghadapi tindakan disipliner militer tambahan dan pemecatan sekembalinya ke AS, menurut Associated Press.
Admiral John Aquilino, kepala US Indo-Pacific Command, mengkonfirmasi bahwa seorang tentara berpangkat prajurit kabur melintasi zona demiliterisasi di kawasan Joint Security Area di Panmunjom. “Dia diciduk oleh pihak Korea Utara,” lapor NBC News seperti dilansir The Guardian Kamis (20/7/2023).
Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin, dalam konferensi pers hari Selasa mengatakan bahwa King memasuki wilayah Korea Utara secara “sengaja dan tanpa izin”.
Austin mengatakan King, yang berasal dari Racine, Wisconsin, kemungkinan sekarang berada dalam tahanan Korea Utara.
Seorang jubir Departemen Luar Negeri AS mengatakan pihaknya belum menghubungi pihak Korea Utara atau pemerintah negara lain perihal masalah itu.*