Hidayatullah.com– Pasukan paramiliter menghancurkan tiga jet tempur militer Sudan di pangkalan udara Wadi Seidna di utara ibu kota, Khartoum, kata sumber-sumber tentara mengkonfirmasi.
Pangkalan itu dipakai oleh militer untuk melancarkan serangan udara atas paramiliter Rapid Support Forces (RSF), yang pasukannya menggunakan sejumlah perkampungan di tiga kota yang membentuk Khartoum Raya, yaitu Bahri, Khartoum dan Omdurman, yang berada di tepian Sungai Nil.
Pangkalan Wadi Seidna (Wadi Sayyidna) juga digunakan oleh pemerintah-pemerintah asing untuk mengevakuasi warga mereka menyusul pertempuran brutal antara pasukan RSF fan militer pada pertengahan April.
RSF menembakkan peluru artileri dari tepi timur Sungai Nil di Bahri ke arah Wadi Seidna di sisi barat Sungai Nil pada hari Kamis (27/7/2023).
Sumber-sumber itu membantah adanya korban tewas atau terluka, menyelisihi klaim yang dinyatakan oleh RSF. Namun , mereka menegaskan bahwa beberapa pesawat, sebagian digunakan dalam serangan udara, telah dihancurkan, lapor BBC Jumat (28/7/2023).
Serangan tersebut merupakan serangan besar pertama oleh RSF terhadap militer Sudan kurun beberapa pekan terakhir. Serangan itu berbarengan denga perjalanan yang dilakukan oleh deputi komandan RSF Abdul Rahim Hamdan Dagalo ke Chad dan sejumlah negar Afrika lain untuk mencari sokongan.
Abdul Rahim Hamdan Dagalo merupakan saudar lelaki dari pemimpin RSF Jenderal Mohamed Hamdan Dagalo, yang dikenal sebagai “Hemedti”.
Negara Chad berbatasan dengan wilayah Darfur di bagian barat Sudan. Darfur merupakan daerah asal RSF yang berkembang dari milisi Janjaweed, pasukan etnis Arab Sudan yang berperang dengan pasukan pemberontak lain di Darfur – seperti Sudanese Liberation Army (SLA) dan Justice and Equality Movement (JEM) – serta dituduh terlibat dalam genosida pada awal 2000-an di sana. Pertempuran antarmilisi etnis di Darfur berawal dari perebutan lahan penggembalaan suku-suku nomaden di daerah itu.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Meskipun pangkalan udara Wadi Seidna diserang, militer Sudan masih melancarkan serangan atas RSF di ibukota.*