Hidayatullah.com— Perbedaan pandangan keagamaan dan ikhtilaf di kalangan umat Islam tidak boleh menjadikan perpecahan dan saling menista di kalangan umat Islam. Maraknya fenomena ini di era digital, menjadi catatan penting Rapat Kerja (Raker) Nasional I Majelis Tabligh (MT) – PP Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).
“Bahkan dalam relasi sesama muslim sekalipun; termasuk dalam dinamika dakwah di era digital ini, kita masih menyaksikan budaya saling merendahkan, bahkan saling melontar tuduhan takfir (saling mengkafirkan) dan tadlil (saling menyesatkan) dalam persoalan-persoalan yang sesungguhnya berada dalam ranah perbedaan variatif (ikhtilaf al-tanawwu’), “ demikian bunyi Rekomendasi Rakernas Majelis Tabligh (MT) – PP Muhammadiyah yang diterima hidayatullah.com, Senin (25/9/2023).
Dalam rekomendasinya, Majelis Tabligh (MT) – PP Muhammadiyah menyoroti bahwa perbedaan pandangan keagamaan tidak lagi merefleksikan prinsip taysir (memudahkan) dan raf’ul haraj (menghilangkan kesulitan) yang menjadi karakter dasar Islam.
Menurut MT PP Muhammadiyah, akibat perbedaan bisa menjelma justifikasi dan menjadikan saling curiga dan tafarruq (berpecah belah) di kalangan umat Islam.
Karena itu PP Muhammadiyah menyerukan kepada kaum
muslimin untuk terus istiqamah dengan beragama yang mencerahkan yang ditunjukkan dengan pandangan, sikap, dan praktek wasathiyah (adil-proporsional).
“Majelis Tabligh menyerukan kepada kaum muslimin untuk terus istiqamah dengan beragama yang mencerahkan yang ditunjukkan dengan pandangan, sikap, dan praktek keberagamaan wasathiyah (adil-proporsional), penuh dengan sikap mahabbah dan tarahum (cinta dan saling mengasihi), tasamuh (lapang dada dan gemar memaafkan), taáluf dan takaful (saling merekat dan menanggung).”
Dengan semangat itu, menurut MT PP Muhammadiyah, akan melahirkan perdamaian, menghargai kemajemukan, menghormati harkat martabat kemanusiaan universal, menjunjung tinggi keadaban mulia dalam kehidupan pribadi, keluarga, dan bermasyarakat, serta menghormati pranata sosial yang utama sebagai aktualisasi nilai dan misi rahmatan lil-‘alam.
Sebagaimana diketahui, Raker Nasional I Majelis Tabligh (MT) – PP Muhammadiyah dihadiri sedikitnya 134 peserta se-Indonesia.*
Yuk bantu dakwah media melalui BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH)