Hidayatullah.com– Aparat China menangkap seorang bekas kepala salah satu bank komersial terbesar di negeri Tiongkok dengan tuduhan menerima suap dan secara ilegal memberikan pinjaman.
Komisi Pusat Disiplin dan Inspeksi China, yang bertugas menyelidiki kasus korupsi di lingkungan Partai Komunis, hari Senin (16/10/2023) mengatakan bahwa Liu Liange sudah ditahan, setelah sebelumnya pada bulan Maret mengumumkan perihal pembukaan penyelidikan kasusnya, lansir The Guardian.
Presiden Xi Jinping menjadikan pemberantasan korupsi sebagai bagian penting dari proyek politiknya seiring dengan pengukuhan dirinya sebagai pemimpin tertinggi. Sejumlah bankir dan pemodal telah menghadapi penyelidikan sejak pihak berwenang mulai melakukan aksi bersih-bersih di sektor industri pada akhir 2021.
Liu didepak dari Partai Komunis pekan lalu, setelah Komisi Pusat Disiplin dan Inspeksi China menuduhnya membawa masuk materi publikasi terlarang ke dalam negara itu, menerima suap dan bersenang-senang di klub-klub privat dan resor-resor ski.
Daftar tuduhan terhadap Liu panjang, termasuk tuduhan menyangkut ideologi seperti mencampakkan agama kepercayaannya dan tidak berkenan melaksanakan keputusan-keputusan Partai Komunis, serta tuduhan seputar finansial dan penyalahgunaan wewenang.
Bank of China merupakan satu dari empat bank terbesar milik negara. Bank itu termasuk dalam 11 bank teratas yang penting bagi stabilitas keuangan global, menjadikannya bagian penting dari sistem finansial dunia, menurut Financial Stability Board. Bank of China juga merupakan bank dengan aset terbesar keempat di dunia, menurut S&P Global Market Intelligence.
Meskipun Bank of China dimiliki oleh negara tetapi beroperasi secara komersial, berbeda dengan People’s Bank of China (Bank Rakyat China) yang merupakan bank sentral negeri Tiongkok.
Komisi Pusat Disiplin dan Inspeksi China memperingatkan orang-orang yang berkecimpung di sektor keuangan agar tidak melakoni gaya hidup mewah dan “hedonisme”, sementara bank-bank dikabarkan mengurangi bonus dan gaji para petingginya.
Beberapa orang lain di sektor finansial yang belakang terjerat tuduhan korupsi termasuk Wang Yawei, sosok ternama di bidang penanaman modal China; Wang Bin, bekas bos salah satu perusahaan asuransi terbesar China Life Insurance yang harus mendekam di penjara seumur hidup.*