Hidayatullah.com— Sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam, membebaskan dua tahanan wanita ‘Israel’ tadi malam karena alasan kemanusiaan yang mendesak. Juru bicara resmi Al-Qassam, Abu Ubaidah mengatakan, melalui mediasi Mesir, pihaknya membebaskan dua tahanan, Nurit Yitzhak dan Yochved Lifshitz.
Pasalnya, ‘Israel’ sudah beberapa hari menolak menerima mereka sejak Jumat lalu, dan masih mengabaikan berkas penahanannya.
“Kami telah memutuskan untuk membebaskan mereka atas dasar kemanusiaan dan meskipun pendudukan melakukan lebih dari 8 pelanggaran prosedur yang disepakati dengan mediator, yang akan dipatuhi oleh pendudukan hari ini untuk menyelesaikan proses serah terima,” katanya dalam pernyataan hari Senin (23/10/2023).
Dalam video yang diunggah Brigade Al-Qassam Senn malam, kedua tahanan perempuan itu terlihat diperlakukan dengan baik. Dalam video, keduanya nampak diberi makan dan minum sambil berbincang dengan mereka.

Di akhir video, sebelum berangkat mengikuti tim mediasi (tenaga kesehatan), salah satu tahanan terlihat ingin menyapa dan menyalami anggota Al-Qassam. Tahanan Brigade Al-Qassam yang telah dibebaskan sebelumnya juga kerap menceritakan bagaimana mereka tidak diperhatikan oleh mujahidin dan diperlakukan dengan penuh kemanusiaan.
Para tawanan dijamin tidak akan dirugikan karena Brigade Al-Qassam beragama Islam. Menurut etika perang dalam Islam, anak-anak, perempuan, dan orang tua dilarang dibunuh.
“Kami memenuhi wasiat Nabi ﷺ sebagai Mujahidin Muslim, kami tidak membunuh wanita, orang tua, anak-anak dan jamaah di tempat ibadahnya,” ujar pernyataan Al-Qassam. “Kami hanya membunuh tentara dan membebaskan perempuan dan anak-anak,” katanya.*