Hidayatullah.com— Kementerian Kesehatan RI mengonfirmasi ada tujuh kasus aktif penyakit cacar monyet di Indonesia. Seluruhnya berada di DKI Jakarta.
“Saat ini terdapat tujuh kasus aktif cacar monyet dengan transmisi lokal,” ujar Staf Teknis Komunikasi Transformasi Kesehatan Kemenkes RI, Ngabila Salam, Senin (23/10/23).
Kendati demikian, terdapat satu kasus yang memiliki riwayat perjalanan luar negeri. Saat ini, ketujuh pasien tengah melakukan tata laksana penanggulangan cacar monyet dengan melaksanakan isolasi di rumah sakit yang telah ditentukan.
“Gejalanya ringan. Saat ini kami masih menunggu kesembuhannya,” ucap Staf Ngabila.
Lebih lanjut, Staf Ngabila pun mengimbau masyarakat untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat agar terhindar dari penularan penyakit cacar monyet. Selain itu, masyarakat diminta melaporkan diri ke puskesmas terdekat jika mengalami gejala.
Cacar monyet adalah penyakit zoonosis langka yang disebabkan oleh infeksi virus monkeypox. Virus cacar monyet termasuk dalam genus Orthopoxvirus dalam famili Poxviridae.
Genus Orthopoxvirus juga termasuk virus variola (penyebab cacar), virus vaccinia (digunakan dalam vaksin cacar), dan virus cacar sapi.
Cacar monyet pertama kali ditemukan pada tahun 1958. Pada saat itu ditemukan wabah penyakit mirip cacar yang menyerang koloni monyet yang dipelihara untuk penelitian, hal tersebut yang menyebabkan penyakit ini disebut sebagai cacar monyet atau monkeypox.
Tahun 2022, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat memperingatkan bahwa cacar monyet tampaknya menyebar di komunitas pria gay dan biseksual secara global.
Peringatan ini dikeluarkan sebagai tindakan pencegahan jika mereka telah melakukan kontak dekat dengan seseorang yang mungkin memiliki virus dan menunjukkan gejala.*