Hidayatullah.com– Pelaku penembakan di Universitas Nevada Las Vegas (UNLV), Amerika Serikat, diketahui sedang dalam kesulitan keuangan dengan utang menumpuk dan tidak lagi bekerja sebagai dosen karena lamaran kerjanya selalu ditolak.
Polisi, hari Kamis (7/12/2023) mengatakan bahwa Anthony James Polito, 67, mengirimkan sekitar dua puluhan surat mencurigakan ke berbagai universitas dan menyiapkan “daftar target” orang-orang di UNLV dan sebuah universitas di North Carolina tempatnya dulu bekerja, lansir Reuters.
Polito, yang terancam diusir dari rumahnya di Henderson di pinggiran Las Vegas, memiliki catatan kriminal berupa penerabasan komputes di Virgina tahun 1992, tetapi tidak ada tanda-tanda bahwa dia pernah melakukan kekerasan.
Senjata jenis pistol Taurus 9mm yang dipergunakannya dibeli secara resmi pada 2022, menurut Sheriff Kevin McMahill dari Las Vegas Metropolitan Police Department. Dia mengatakan Polito, yang ditembak mati polisi setelah serangan, diyakini bertindak sendirian.
Apa motif sebenarnya dari penembakan brutal yang dilakukan Polito masih belum diketahui. Namun, aparat menduga target utamanya bukan mahasiswa.
Semua empat orang yang ditembak Polito hari Rabu di dalam Beam Hall, bangunan kampus yang dipakai jurusan bisnis, merupakan anggota fakultas.
Dua orang yang tewas diidentifikasi sebagai profesor Cha Jan “Jerry” Chang, 64, dan asisten profesor Patricia Navarro Velez, 39. Identitas korban ketiga masih belum bisa diungkap ke publik karena terlebih dahulu harus diberitahukan ke pihak keluarga.
Satu korban laki-laki yang dirawat di rumah sakit, pada hari Kamis kondisinya memburuk, kata McMahill.
Menurut detektif yang menyelidiki kasus itu, Polito mengunjungi sebuah kantor pos tidak lama sebelum serangan dan menposkan 22 surat tanpa alamat pengirim yang dittujukan kepada personel universitas di berbagai kampus di Amerika Serikat. Dia juga memiliki daftar orang yang dicarinya di UNLV dan fakultas tempatnya dulu mengajar, East Carolina University di Greenville di negara bagian North Carolina.
Pihak berwenang menyita surat-surat tersebut sebelum dikirimkan ke alamat tujuan. Mereka menemukan bubuk putih mencurigakan sedikitnya di satu amplop surat, kata McMahill dalam keterangan pers hari Kamis.
Isi amplop surat masih diperiksa dan pihak berwenang memperingatkan agar siapa saja yang menerima amplop semacam itu agar berhati-hati dan menghubungi petugas.
Sejauh ini, “Tidak ada satu pun individu yang tercantum dalam daftar target menjadi korban,” kata McMahill kepada wartawan.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Dia juga mengatakan petugas menemukan bukti bahwa Polito sedang kesulitan keuangan. Surat perintah pengosongan rumah tertempel di pintu masuk apartemennya. Sebuah dokumen yang tampaknya surat wasiat ditemukan di ruangan apartemen itu.
“Kami mengetahui dia telah berusaha melamar pekerjaan berkali-kali di beberapa institusi pendidikan tinggi di Nevada,” tambah McMahill, tetapi dia tidak mengatakan apakah UNLV adalah salah satu institusi tersebut.
Profil LinkedIn-nya menggambarkan Polito sebagai seorang associate professor bidang bisnis yang semi-pensiun dari kampusnya di East Carolina pada tahun 2001-2017.
Polisi yang melakukan penggeledahan di rumahnya menemukan amunisi yang sama dengan yang dibawanya saat melakukan serangan.
Situs web kampus UNLV mengumumkan kelas perkuliahan ditutup sampai 10 Desember.*