Hidayatullah.com– Para pengurus masjid dan badan-badan pemerintah Malaysia akan yang berencana menggelar program majelis ilmu dan keagamaan selama bulan Ramadhan harus memastikan bahwa mereka memgundang da’i yang memiliki akreditasi, kata Menteri Urusan Agama Malaysia Datuk Mohd Na’im Mokhtar.
Dia mengatakan hal tersebut ditekankan oleh Perdana Menteri Datuk Seri Anwar Ibrahim, yang menginginkan tazkirah atau kajian keagamaan disampaikan oleh pembicara berkompeten.
Dia juga mengatakan bahwa program kajian ilmu seperti tazkirah sebelum shalat Zuhur selama Ramadhan, yang dicetuskan PM Anwar tahun lalu, akan berlanjut tahun ini.
“Saya mengimbau masyarakat untuk memilih para pembicara yang memiliki kredensial supaya kita dapat memastikan isi ceramah yang disampaikan pada bulan Ramadhan di masjid, surau atau lewat platform media sosial, mengandung ajaran Islam mendasar yang sebenarnya,” kata Mohd Na’im, dalam konferensi pers usai peluncuran program “Ihya Ramadan” hari Jumat (8/3/2024) di Putrajaya seperti dilansir Bernama.
Mohd Na’im, dalam paparannya meminta Jabatan Kemajuan Islam Malaysia (Jakim) untuk mengkoordinasikan program-program keagamaan da! kemasyarakatan dengan para da’i mereka di berbagai kementerian dan departemen.
“Kita harus menghidupkan program Ramadhan di semua kementerian dan departemen melalui kolaborasi strategis ini. Hal ini sangat penting supaya kita semua menghargai nilai-nilai mulai yang terdapat dalam Madrasah Ramadhan,” ujarnya.
Sebelumnya, Perdana Menteri Malaysia dikabarkan bahwa dia menginginkan semua kementerian dan departemen pemerintah untuk menggelar program kajian ilmu di tempat kerja masing-masing guna menghidupkan bulan Ramadhan.*