Hidayatullah.com—Kaum muda harus mengambil peran yang terdepan dalam mengajak masyarakat untuk berbuat baik, terutama dalam menunaikan zakat. Sebagai pejuang zakat, kita bukanlah peminta-minta, melainkan pencerah dan penyelamat bagi mereka yang kaya untuk menunaikan kewajiban zakat.
“Tugas kita adalah memudahkan mereka untuk menjalankan rukun Islam yang mulia ini,” ujarnya Rasyfiuddin S, S.Sy, M.IRK.
“Kesadaran ini harus tertanam dengan baik, sehingga kita memiliki superioritas dalam menjalankan peran sebagai pejuang zakat,” tegasnya dalam program bincang malam mengangkat tema “Siap Menjadi Pejuang Zakat”.
Acara yang terselenggara atas sinergi Laznas Baitul Maal Hidayatullah (BMH) dan STIE Hidayatullah Depok ini dilaksanakan hari Sabtu (9/3/2024) malam di lapangan basket STIE Hidayatullah.
Sementara itu, Ketua Pengurus BMH Pusat, Firman ZA, SE, M.Ak, menyampaikan bahwa peran kaum muda dalam gerakan zakat memiliki arti yang sangat penting, terutama di era media sosial saat ini.
“Dulu, pejuang zakat harus mendatangi rumah ke rumah, tetapi sekarang kita bisa memanfaatkan media sosial sebagai alat untuk mengedukasi dan mengajak masyarakat menunaikan zakat,” ujarnya.
“Gerakan ini sangat vital karena menyangkut aspek yang sangat fundamental dalam kehidupan seorang Muslim, yaitu tegaknya dan pelaksanaan rukun Islam dengan komitmen yang kuat, dalam hal membayar zakat,” paparnya.
Sebagian dari mahasiswa yang hadir dalam bincang malam itu akan terjun sebagai relawan Laznas BMH. Giri salah seorang mahasiswa yang berasal dari Bengkulu menuturkan dirinya siap menjadi pejuang zakat.
“Menyimak uraian dua nara sumber itu, saya memahami bahwa kaum muda terlibat dalam gerakan zakat itu penting, terlebih potensi zakat sangat besar, sedangkan anak muda yang paham atau mau terlibat masih minim. Bismillah saya akan menjalankan tugas dengan sungguh-sungguh sebagai relawan Laznas BMH. Ini tidak saja akan memberi wawasan, tetapi juga pengalaman baru bagi saya, sebagai bekal kelak terjun ke masyarakat,” ungkapnya bersemangat.*/Herim