Hidayatullah.com–Wakil Presiden, KH Ma’ruf Amin menghadiri Milad Majelis Ulama Indonesia (MUI) ke-45 kegiatan itu terselanggarakan secara virtual, Jumat, 07 Agustus 2020. Dalam kesempatan itu, Kiai Ma’ruf, yang merupakan Ketua MUI non-aktif, menyerukan agar MUI menjadi pusat perubahan.
“Ke depan MUI harus jadi pusat perbaikan, pusat perubahan. Dan di mana-mana kita harus membangun zona-zona islahat, zona perbaikan, membangun pulau-pulau perbaikan,” kata kiai Ma’ruf dalam memberi sambutan, Jumat (07/08/2020).
Kiai Ma’ruf tak lupa mengingatkan agar MUI mesti banyak melakukan kajian, sebab merupakan lembaga yang banyak didengar masyarakat, Tak hanya di masalah keagamaan saja, tapi juga masalah kemasyarakatan hingga masalah ekonomi masyarakat. Terlebih di saat pandemi menyerang Indonesia dan melumpuhkan banyak sektor.
“Oleh karena itu jangan sampai MUI hanya bisa melakukan ijtima, ijtima ulama saja. Hanya berkumpul-berkumpul, mengeluarkan pernyataan. Tapi juga melakukan islahat wa islahat, membangun zona-zona, pulau-pulau, di berbagai tempat,” lanjut kiai Ma’ruf.
Lebih jauh, kata kiai Ma’ruf, bahwa MUI sudah memperoleh kepercayaan yang begitu besar. Saat ini, fatwa MUI banyak jadi landasan. Kepercayaan ini menurutnya tidak hanya di dalam negeri, tapi juga di luar negeri. Salah satunya ditunjukkan dengan penggunaan standar halal MUI di berbagai negara.
“Banyak lembaga sertifikasi halal dunia menggunakan standar MUI karena mereka ingin memperoleh pengakuan dari MUI, artinya standar halal MUI mengglobal,” ujarnya.
Kiai Ma’ruf meneruskan, kepercayaan ini juga karena MUI tetap berjalan di atas jalan ulama, menggunakan bahasa ulama, menggunakan pendekatan ulama, dan menggunakan akhlak ulama. “Karena itu hal ini harus kita jaga jangan sampai MUI kehilangan kepercayaan, jangan sampai MUI mengalami trust deficit,”ungkapnya.*