Hidayatullah.com—Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI mendorong berbagai negara yang tergabung dalam Inter-Parliamentary Union (IPU) untuk menyetujui emergency item. Draf kemanusiaan yang disusun Indonesia-Malaysia ini merupakan solusi diplomasi parlemen dalam menghentikan penyerangan di Gaza, Palestina.
Wakil Ketua BKSAP DPR RI Sukamta mengatakan, perang Gaza telah menimbulkan luka bagi para korban. Karena itu, Indonesia konsisten dalam memperjuangkan kemanusiaan dan upaya diplomasi untuk menghentikan peperangan.
“Kita sudah bertemu berbagai negara, tetapi yang paling penting Indonesia sedang mengusulkan emergency item. Diplomasi parlemen untuk mengakhiri perang di Gaza dan mengakhiri pembantaian di Gaza,” kata Sukamta dikutip, Selasa (26/3/2024).
Sukamta menyampaikan itu di sela-sela Sidang IPU ke-148. Sidang ini digelar di Jenewa, Swiss, Ahad (24/3/2024).
Sukamta mengatakan sejauh ini ada 3 (tiga) kelompok negara yang mengusulkan perdamaian di Gaza. Kelompok itu terdiri dari kelompok negara Asia, Afrika, dan Arab.
Sempat ada pertemuan dengan parlemen negara organisasi kerja sama Islam atau Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC). Sukamta berharap, melalui pertemuan ini, dukungan terhadap emergency item isu Palestina dapat mencapai 70 persen.
Sehingga, dapat menjadi salah satu resolusi sidang umum parlemen dunia untuk ditindaklanjuti di masing-masing negara.
“Nah sedangkan kelompok kita yaitu Indonesia-Malaysia berpotensi mendapat persetujuan untuk mendesak peperangan dengan syarat disetujui 2/3 anggota,” ujarnya.
“Maka itu, kami di parlemen baik OKI (Organisasi Kerjasama Islam) maupun Parlemen Asia akan mengkonsolidasikan. Agar nantinya ada satu draf yang diajukan,” ucap Anggota Komisi I DPR RI ini.
Sukamta berharap, usulan emergency item ini mampu mendorong berbagai negara mendukung langkah Indonesia. Utamanya dalam mengakhiri peperangan Gaza dan mengedepankan kemanusiaan dunia.
“Resolusi IPU ini memang tidak akan langsung menghentikan, tetapi kalau draf ini disepakati maka ini adalah langkah maju untuk mengakhiri peperangan. Semoga semua negara terketuk rasa kemanusiaannya,” katanya. *