Hidayatullah.com– Mayat delapan warga negara China ditemukan terdampar di pantai negara bagian Oaxaca, Meksiko, setelah perahu mereka terbalik, kata para pejabat.
Mayat-mayat itu ditemukan hari Jumat di sepanjang rute yang biasa dipakai migran ilegal yang berusaha mencapai Amerika Serikat, lansir BBC Ahad (31/3/2024).
Tujuh wanita dan seorang pria berada di atas perahu yang dioperasikan oleh seorang warga Meksiko yang berangkat dari negara bagian Chiapas, di perbatasan dengan Guatemala, hari Kamis.
Seorang penumpang kapal itu selamat. Tidak jelas apa yang terjadi dengan orang yang mengendalikan perahu.
Kantor kejaksaan di Oaxaca mengatakan mayat ditemukan di sebuah pantai di kota kecil Playa Vicente.
Kejaksaan mengatakan sedang menyelidiki penyebab insiden itu dan bekerja sama dengan Kedutaan Besar China di Meksiko untuk mengidentifikasi para korban.
Jumlah migran yang berusaha memasuki Amerika Serikat dari Meksiko beberapa tahun terakhir terus bertambah.
Lebih dari 6,3 juta Miran memasuki wilayah AS secara ilegal sejak 2021.
Angka mulai naik pada 2018, terutama disebabkan berbagai krisis yang dialami negara-negara di Amerika Tengah, seperti kekerasan geng, kemiskinan, krisis politik dan bencana alam.
Para migran dari luar Benua Amerika, peningkatan terbanyak berasal dari China. Lebih dari 37.000 orang China ditahan di perbatasan AS-Meksiko tahun lalu, atau naik 50 kali dibandingkan dua tahun silam.
Fasilitas dan penampungan imigrasi Meksiko penih sesak seiring dengan pertambahan jumlah migran.
Pemerintah Meksiko mendapatkan tekanan dari AS untuk menangkal arus migran ilegal, masalah yang juga menjadi fokus kampanye pemilu presiden AS tahun ini.*