Hidayatullah.com—Sebuah studi yang dilakukan oleh Public Eye and International Baby Food Action Network (IBFAN) menemukan tingginya kandungan gula tambahan dalam produk Nestle yang menyasar bayi di Asia, Afrika, dan Amerika Latin.
Sebuah penelitian yang dibagikan oleh Al Jazeera Plus (AJ+) di Instagram hari ini menemukan bahwa sereal berbahan dasar gandum, Cerelac untuk bayi berusia enam bulan memiliki 6 gram (g) tambahan gula di Thailand, 5,2g gula tambahan di Ethiopia, dan 4g gula tambahan di Etiopia. menambahkan gula di Afrika Selatan.
Sedangkan produk yang sama yang dijual di Inggris (UK) dan Jerman tidak mengandung tambahan gula apa pun.
Baca juga: Nestlé Mengaku Melanggar Aturan Prancis Soal Pengolahan Air Mineral dalam Kemasan
Susu bubuk Nido juga memiliki kandungan gula tambahan yang tinggi di Amerika Tengah, Bangladesh, Nigeria, dan Senegal.
Ironisnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan tidak ada tambahan gula pada makanan anak di bawah usia tiga tahun.
“Ada standar ganda di sini yang tidak bisa dibiarkan… (ini) bermasalah dari sudut pandang kesehatan masyarakat dan etika,” kata Ilmuwan WHO Nigel Rollins.
Cerelac dan Nido merupakan salah satu produk bayi terlaris di seluruh dunia, terutama di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.
Pada tahun 2022, kedua merek tersebut saja akan menghasilkan penjualan lebih dari A$2,5 miliar.
Nestle pada tahun 1970an mengajukan tuntutan hukum atas klaim bahwa kampanye pemasarannya membuat para ibu di negara-negara berpendapatan rendah dan menengah enggan untuk menyusui.
Meskipun memenangkan kasus ini, kasus ini memicu boikot internasional.*
Baca juga: Parlemen Turki Boikot Coca-Cola dan Nestle karena Dukung Agresi ‘Israel’