Hidayatullah.com—Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut B. Pandjaitan memastikan hubungan kerja sama antara Indonesia dan Tiongkok akan semakin kuat sejalan dengan periode pemerintah selanjutnya.
Hal tersebut diungkapkannya dalam Pertemuan Ke-4 High Level Dialogue and Cooperation Mechanisme (HDCM) Indonesia- RRT di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.
“Indonesia bulan Februari 2024 lalu berhasil mengadakan Pemilu Serentak dengan lancar. Saya yakin pada periode pemerintahan selanjutnya, Indonesia akan menjamin keberlanjutan kebijakan Presiden Joko Widodo dan meneruskan persahabatan yang kuat dan kerja sama yang konstruktif antara Indonesia dan Tiongkok,” kata Luhut dikutip TVRINews belum lama ini.
Lebih lanjut, Luhut mengungkapkan bahwa dirinya yakin jika kedepannya, hubungan Indonesia Tiongkok akan semakin kuat dan stabil dengan mengedepankan prinsip saling percaya, menghormati dan saling menguntungkan.
“Saya yakin di bawah kepemimpinan Presiden Xi Jinping, Tiongkok akan mencapai modernisasi yang berkualitas tinggi, dan pada kesempatan ini saya menekankan posisi HDCM sebagai episentrum keberlanjutan kemitraan strategis komprehensif serta kerangka kerjasama GMF-BRI,” jelasnya.
Adapun sinergi kerjasama GMF-BRI (Global Maritime Fulcrum-Belt and Road Initiative) tersebut antara lain seperti Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang telah berhasil beroperasi secara komersial pada 17 Oktober 2023, dengan dalam tiga bulan terakhir, rata-rata penumpang mencapai 15.000 penumpang per hari dan terus meningkat. Pada puncak arus mudik Lebaran mencapai 21.422 penumpang, naik 34 persen.
“Proyek ini menjadi keberhasilan sinergi GMF-BRI yang selayaknya dapat dilanjutkan sampai ke Surabaya. Oleh karena itu, saya harap Pemerintah Tiongkok, China Development Bank (CDB), dan China Railway terus memberikan atensi prioritas dan dukungan finansial, serta pengalihan teknologi pengoperasian KCJB. Kami mengusulkan pembentukan Joint Task Force untuk percepatan proyek,” papar.
Selain Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Luhut juga mengapresiasikan Tiongkok yang selalu mendukung kemajuan Indonesia dalam hal transisi energi, industrialisasi, dan hilirisasi mineral.
“Kami mengapresiasi perusahaan Tiongkok yang terus meningkatkan lokal konten di Indonesia seperti kendaraan listrik BYD (Build Your Dream) dan Wuling yang produknya sangat diminati masyarakat indonesia. Pemerintah Indonesia berkomitmen memberikan insentif dan kebijakan pendukung terkait industri strategis seperti investasi Petrokimia di Kalimantan Utara (Kaltara),” ucapnya.
“Kami berharap proyek Kaltara dapat direalisasikan mulai pertengahan tahun ini. Seperti yang kita bahas kemarin, kami terbuka untuk mengundang investor negara lain untuk bersama mengembangkan proyek strategis ini,” lanjutnya.
Berbagai pembahasan juga disampaikan dalam pertemuan seperti mengenai Agrikultur, Kemaritiman, Ketahanan Pangan, Kesehatan, Talenta, dan Pendidikan yang kemudian akan dibicarakan lebih lanjut untuk hubungan kerja sama yang semakin baik ke depannya.*