Hidayatullah.com– Ribuan warga Serbia turun ke jalan-jalan di ibu kota Beograd guna memprotes pembukaan kembali tambang lithium, yang diharapkan akan memenuhi kebutuhan Eropa dalam transisi energi yang dianggap lebih ramah lingkungan.
Sebelum unjuk rasa berlangsung, dua pentolan aksi protes itu mengatakan bahwa mereka sempat ditahan sebentar oleh aparat keamanan, yang memberikan peringatan bahwa tindakan apapun yang memblokir jalan selama demonstrasi berlangsung akan dianggap sebagai pelanggaran.
Dalam aksi unjuk rasa hari Sabtu (10/8/2024) itu, ribuan orang meneriakkan kata-kata, “ Rio Tinto keluar dari Serbia” dan seruan-seruan agar perusahaan raksasa tambang itu tidak melakukan penambangan lithium di Serbia, lansir AFP.
Kerumunan massa kemudian bergerak memasuki area stasiun kereta utama di Beograd, di mana mereka memblokir rel dan menyebabkan kemacetan lalu lintas.
Serbia diketahui memiliki cadangan lithium dalam jumlah besar di dekat kota Loznica di bagian barat, di mana proyek penambangan sedang digarap oleh perusahaan tambang Anglo-Australian Rio Tinto.
Deposit lithium itu ditemukan pada tahun 2004, tetapi aksi protes masyarakat yang berlangsung selama berminggu-minggu memaksa menghentikan proyek itu pada 2022.
Pemerintah mempersilahkan proyek itu berjalan kembali setelah bulan lalu sebuah keputusan pengadilan menyatakan bahwa pencabutan izin yang telah diberikan kepada Rio Tinto “tidak sejalan dengan konstitusi dan hukum” yang berlaku di Serbia.
Lithium adalah logam bernilai strategis yang dibutuhkan untuk pembuatan baterai kendaraan listrik, serta berbagai peralatan elektronik lainnya.
Pemerintah Serbia menandatangani nota kesepahaman dengan Uni Eropa yang dianggap sebagai langkah pertama dalam pengembangan sumber daya lithium Serbia.
Namun, proyek tersebut tetap tidak populer bagi kebanyakan rakyat Serbia, karena dikhawatirkan tambang tersebut akan mencemari sumber air dan membahayakan kesehatan masyarakat.
Para aktivis dan demonstran meminta pihak legislator untuk meloloskan undang-undang yang secara permanen melarang penambangan litium dan boron di Serbia.
Presiden Serbia Aleksandar Vučić berulang kali mengatakan bahwa penambangan akan dilanjutkan apabila sudah ada protokol untuk menjamin keselamatan dan kelestarian lingkungan hidup.*