Hidayatullah.com – Grand Syeikh Al-Azhar, Syeikh Ahmad Ath-Thayyeb, menyebut masyarakat dunia saat ini tidak dapat dipandang sebagai “berperadaban”.
Pemimpin Al-Azhar Syarif itu menyebut hal tersebut karena mereka telah didominasi oleh materialisme dan ekonomi senjata yang berkembang, dipicu oleh perang dan konflik yang merugikan anak-anak tidak bersalah.
Pernyataan itu Imam Besar Al-Azhar sampaikan dalam sebuah pertemuan dengan utusan Sekretaris Jenderal PBB untuk pendanaan dan pembangunan, Dr Mahmoud Mohieldin pada Rabu (06/11/2024).
Syeikh Ath-Thayyeb juga menyampaikan penyesalannya atas kurangnya keadilan global dan mengkritik kengganan beberapa negara besar untuk mendukung negara-negara berkembang.
Pada bagiannya, Mohieldin menyuarakan harapannya bekerja sama dengan Al-Azhar dan Dewan Penasihat Muslim untuk mendapatkan lebih banyak dukungan dari lembaga Arab dan Islam dalam mendukung negara-negara berkembang.
Dukungan ini diperlukan untuk membantu negara-negara ini dengan proyek pembangunan dan tantangan internal mereka.
Perdagangan senjata
Impor persenjataan utama oleh negara-negara di Eropa meningkat sebesar 94 persen antara tahun 2014-18 dan 2019-23, sementara volume transfer persenjataan internasional secara global menurun secara marginal, yaitu sebesar 3,3 persen.
Secara keseluruhan terjadi penurunan pengiriman senjata ke semua kawasan lain, tetapi negara-negara di Asia dan Oseania serta Timur Tengah terus mengimpor persenjataan dalam volume yang jauh lebih besar daripada negara-negara di Eropa.
Sembilan dari 10 importir senjata terbesar pada tahun 2019-23, termasuk tiga besar India, Arab Saudi, dan Qatar, berada di Asia dan Oseania atau Timur Tengah. Ukraina menjadi pengimpor senjata terbesar keempat secara global setelah menerima transfer persenjataan utama dari lebih dari 30 negara pada tahun 2022-23.
Ekspor persenjataan oleh Amerika Serikat, pemasok persenjataan terbesar di dunia, naik 17 persen antara tahun 2014-18 dan 2019-23, sementara ekspor persenjataan oleh Rusia turun lebih dari separuhnya (-53 persen). Ekspor senjata Prancis tumbuh sebesar 47 persen dan bergerak tepat di depan Rusia untuk menjadi pemasok senjata terbesar kedua di dunia.*