Hidayatullah.com—Masjid Nurul Ashri yang berada di Jalan Deresan, Caturtunggal, Depok, Sleman, membuka jasa titip (jastip) susu dari peternak yang ada di Boyolali. Sebanyak 1.200-an liter susu ludes dijastip masyarakat hanya dalam waktu kurang lebih 24 jam.
“Jastip ini kami batasi 1.200 liter. Sampai hari ini sudah sebanyak 1.000 liter yang laku,” kata Bendahara Masjid Nurul Ashri Deresan Rozy Ahimsyah.
Koordinator Partnership dan Komunikasi Masjid Nurul Ashri, Faturrahman Arhaby, menjelaskan, jastip ini dilakukan karena turunnya harga dan banyak produk susu sapi di Boyolali yang ditolak pabrik. Ia mengaku, ada beberapa peternak yang menginformasikan hal tersebut dan meminta bantuan kepada Masjid Nurul Ashri.
“Setelah ada pesan yang masuk, dari situlah kita follow up (tindak lanjuti) dan survei langsung ke peternak dan produsen susu di Boyolali,” jelas Fathur belum lama ini.
Sebelumnya, Jastip ini telah diinformasikan melalui akun Instagram @masjidnurulashri pada Ahad (10/11/2024) lalu.
“Cuman mau mengingatkan semua, kalau mungkin saat ini kita berada dalam posisi yang lebih baik, tidak ada salahnya untuk saling monolong. Pada hari biasa, baik petani sayur ataupun susu, berdasarkan riset penghasilan bulanan mereka sekitar Rp.600rb an/bulan. Dengan penghasilan segitu, kira kira bagaimana bisa meningkatkan kualitas hidup di jaman sekarang?,” tulisnya.
“Tidak ada gunanya saling menyalahkan, jauh lebih bermanfaat kalau kita saling bergandengan tangan!”
“Kalau kamu mau ikut JASTIP SAYUR silahkan klik link : ikut.xyz/sayur. Kalau kamu mau ikut JASTIP WORTEL silahkan klik link : ikut.xyz/wortel. Kalau kamu mau ikut JASTIP SUSU silahkan klik link : ikut.xyz/susu,” tulis akun tersebut.
Bendahara Masjid Nurul Ashri Deresan Rozy Ahimsyah menerangkan, layanan untuk membeli barang di tempat yang tidak terjangkau ini diharapkan membantu para petenak.
Kegiatan ini serupa dengan jasa penitipan sayur yang dilakukan sebelumnya untuk para petani di Kabupaten Magelang. Takmir merasa miris kala melihat demo peternak Boyolali hingga harus membuang susu yang dihasilkan.*