Hidayatullah.com– Kementerian Luar Negeri Rusia, hari Kamis (17/4/2025), mengeluarkan peringatan kepada Jerman berkaitan dengan rencana Berlin untuk mengirimkan misil-misil jarak jauh Taurus ke Ukraina.
Peringatan itu dikeluarkan setelah kanselir Jerman terpilih Friedrich Merz mengatakan bahwa pihaknya terbuka perihal pengiriman rudal-rudal jarak jauh ke Ukraina.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan bahwa Rusia akan memperlakukan serangan rudal Taurus terhadap “infrastruktur transportasi kritisnya” sebagai keterlibatan “langsung” Jerman dalam konflik Ukraina, lansir DW.
Kanselir Jerman yang akan dilantik Friedrich Merz, politisi partai Uni Demokrat Kristen (CDU), mengatakan akhir pekan lalu bahwa dia terbuka soal pengiriman misil Taurus ke Ukraina dengan catatan hal itu dilakukan berkordinasi dengan mitra-mitra Eropa.
Pejabat-pejabat Eropa seperti Menteri Luar Negeri Belanda Caspar Veldkamp dan Perdana Menteri Polandia Radoslaw Sikorski menyambut baik komentar Merz tentang pengiriman Taurus itu dalam pertemuan di Luksemburg pada hari Senin (14/4/2025).
Taurus KEPD-350 merupakan rudal yang dapat melesat dengan kecepatan hingga 1.170 km/jam dan menjangkau target sejauh 500 km.
Rudal Taurus akan memungkinkan Ukraina untuk menyerang target yang terletak jauh di dalam wilayah Rusia.
CDU, bersama partai saudaranya di negara bagian Bavaria Uni Sosial Kristen (CSU), diperkirakan akan membentuk pemerintahan koalisi bersama Partai Sosial Demokrat (SPD).
SPD sudah menyuarakan penentangannya terhadap rencana pengiriman rudal-rudal Taurus ke Ukraina, karena khawatir akan eskalasi konflik.
Dalam wawancara dengan kanal televisi N-TV hari Rabu, Sekjen SPD Matthias Miersch menegaskan kembali sikap penolakan partainya, mengatakan kami “tidak ingin menjadi pihak yang terlibat dalam peperangan”.
Kanselir Jerman saat ini Olaf Scholz juga menentang pengiriman Taurus sejak awal invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022.*