Hidayatullah.com—Paus Tawadros II, pemimpin Gereja Ortodoks Koptik Mesir, mengutuk keras serangan brutal ‘Israel’ ke Jalur Gaza, Palastina. Ia menyebut serangan tersebut sebagai “salah satu bentuk ketidakadilan paling parah dan mengerikan” terhadap rakyat Palestina.
“Warga Palestina menghadapi bentuk-bentuk ketidakadilan paling mengerikan dalam kehidupan sehari-hari mereka,di tengah kehancuran tanah air mereka,” kara Paus Tawadros dalam wawancara perayaan Paskah dengan televisi pemerintah Mesir, Ahad (20/4/2025).
Ia juga menegaskan bahwa seluruh institusi di Mesir bersatu menentang segala bentuk pemindahan penduduk Gaza. Baik secara paksa maupun sukarela.
“Sebagaimana telah dinyatakan Presiden Abdel Fattah al-Sisi, Mesir tidak akan pernah menjadi bagian dari ketidakadilan ini,” ucapnya.
Paus juga menyoroti kesamaan pandangan antara Gereja Koptik dan Al-Azhar, lembaga keagamaan Islam tertinggi di Mesir, dalam menanggapi agresi ‘Israel’ terhadap Palestina.
“Kami memiliki pandangan yang sama dengan Imam Besar Al-Azhar, Syekh Ahmed El-Tayeb. Bahwa hati nurani dunia harus segera terbangun untuk menyelamatkan saudara-saudara kita di Gaza,” ujar Paus Tawadros.
Bulan lalu, sebuah KTT darurat Liga Arab mengadopsi rencana rekonstruksi Gaza selama lima tahun senilai USD53 miliar atau sekitar Rp892,7 triliun. Rencana oni dipimpin oleh Mesir, tanpa melibatkan pemindahan penduduk dari wilayah tersebut.
Namun, baik ‘Israel’ maupun Amerika Serikat menolak inisiatif ini. Sebaliknya, mereka mendukung usulan kontroversial Presiden AS Donald Trump yang mendorong pemindahan penduduk Gaza ke negara tetangga seperti Mesir dan Yordania.
Namun, rencana tersebut telah ditentang keras oleh negara-negara Arab, komunitas internasional. Serta, berbagai organisasi dunia.
Diketahui, sejak Oktober 2023, lebih dari 51.200 warga Palestina syahid dalam serangan genosida ‘Israel’ di Gaza. Kebanyakan korban adalah perempuan dan anak-anak tak berdosa.*