Hidayatullah.com – Spanyol terus mengambil langkah-langkah yang mendukung perjuangan Palestina, kali ini dengan memberi tambahan dukungan finansial sebesar 560 ribu dolar AS (setara Rp9,1 miliar) untuk investigasi PBB terhadap pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan di Gaza.
“Dengan tujuan mengakhiri pelanggaran hukum internasional ini dan dengan keinginan untuk memastikan akuntabilitas, saya mengumumkan bahwa kami akan mendukung Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia dalam meningkatkan upaya investigasinya terhadap pelanggaran hak asasi manusia dan kejahatan perang yang mungkin telah dilakukan di Gaza,” kata Menteri Luar Negeri Spanyol, Jose Manuel Albares pada Senin (05/05/2025).
Albares menyebut krisis kemanusiaan yang berlangsung di Gaza akibat blokade Israel “mutlak dan sama sekali tidak dapat diterima.” Menurutnya, Israel bertanggung jawab atas “kelaparan yang belum pernah terjadi sebelumnya.”
“Masuknya makanan yang mendesak diperlukan untuk menyelamatkan nyawa warga Palestina yang tidak bersalah,” katanya. “Penduduk sipil Gaza layak mendapatkan martabat dan kedamaian, dan Spanyol menuntutnya dan akan terus menuntutnya.”
Minggu lalu, Spanyol berpartisipasi dalam proses lisan di Mahkamah Internasional mengenai kewajiban ‘Israel’ sebagai kekuatan pendudukan di wilayah Palestina yang diduduki.
Sejak 2 Maret, ‘Israel’ telah menutup penyeberangan Gaza, menghalangi pasokan penting memasuki daerah kantong itu meskipun ada banyak laporan tentang kelaparan di wilayah yang hancur akibat perang itu.
Minggu lalu, Ismail Thawabteh, direktur kantor media pemerintah Gaza, mengatakan kepada Anadolu bahwa daerah kantong itu telah memasuki “tahap kelaparan tingkat lanjut” karena penutupan penyeberangan perbatasan yang terus berlanjut dan serangan militer Israel yang baru.
Lebih dari 52.500 warga Palestina telah syahid di Gaza sejak Oktober 2023, kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-anak.
Di sana, Spanyol menegaskan kembali tanggung jawab Tel Aviv untuk mematuhi kewajibannya berdasarkan hukum internasional dan hukum humaniter, termasuk memastikan kebutuhan dasar penduduk dan bekerja sama dengan PBB.
Spanyol, Pendukung Loyal Perjuangan Palestina
Pemerintah sayap kiri Spanyol telah kuat dalam mendukung Palestina dan warga Palestina, sangat kontras dengan banyak negara Eropa lainnya. Keterlibatan Spanyol dengan Palestina merupakan bagian dari tradisi diplomatik: pengakuannya (bersama Irlandia dan Norwegia) atas negara Palestina pada 28 Mei 2024, dukungannya terhadap kasus genosida terhadap ‘Israel’ yang diajukan Afrika Selatan ke Mahkamah Internasional (ICJ) pada Oktober 2024, dan penangguhan sebagian ekspor senjata ke ‘Israel’, bukan hanya merupakan hasil dari keadaan politik saat ini.*