Hidayatullah.com—Dalam upaya memperkuat riset astronomi berbasis ilmu falak, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyerahkan hibah teleskop kepada Universitas Islam Negeri (UIN) Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan, Sumatra Utara.
Langkah ini menjadi bagian dari komitmen BRIN dalam memperluas akses terhadap ilmu pengetahuan, khususnya dalam kajian ilmu falak yang memiliki nilai penting bagi umat Islam.
Hibah teleskop ini diserahkan langsung di Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Samaun Samadikun, BRIN Bandung, pada Selasa (6/5/2025). Kepala Pusat Riset Antariksa BRIN, Emanuel Sungging Mumpuni, menegaskan bahwa hibah ini adalah bagian dari optimalisasi aset negara untuk mendorong riset dan pendidikan.
“Kami berharap teleskop ini dapat menjadi sarana bagi mahasiswa dan dosen dalam menggali ilmu falak lebih dalam serta memahami fenomena langit dengan lebih nyata,” ujarnya dikutip laman BRIN.
Rektor UIN Padangsidimpuan, Muhammad Darwis Dasopang, menyambut baik hibah ini dan menyampaikan rasa syukur serta terima kasih kepada BRIN. “Teleskop ini akan kami manfaatkan untuk pembelajaran ilmu falak, praktik rukyatul hilal, serta pengembangan riset astronomi yang berkelanjutan,” jelasnya.
Ia menambahkan, kehadiran teleskop ini akan menjadi sarana penting dalam mendidik generasi muda Muslim untuk memahami ilmu falak, bukan hanya sebagai bagian dari sains, namun juga sebagai salah satu fondasi penting dalam penentuan waktu ibadah seperti awal bulan Hijriyah.
Profesor Riset Astronomi BRIN, Thomas Djamaluddin, turut mengapresiasi kerja sama ini dan berharap inisiatif serupa dapat terus berkembang.
“Kolaborasi antara lembaga riset dan institusi pendidikan akan membuka jalan bagi generasi muda untuk memahami ilmu falak secara lebih komprehensif,” ungkapnya.
Dengan hibah ini, UIN Padangsidimpuan memiliki peluang besar untuk melahirkan para astronom muda yang tak hanya menguasai ilmu sains, namun juga memiliki pemahaman mendalam tentang pengaruh ilmu falak dalam kehidupan umat Muslim.
BRIN terus berkomitmen mendorong pemerataan akses terhadap ilmu pengetahuan, menjadikan sains dan teknologi sebagai bagian integral dari peradaban Islam, serta melahirkan generasi ilmuwan Muslim yang unggul dan berdaya saing.*