Hidayatullah.com – Para pastur Gereja Norwegia telah mendesak segera diakhirinya serangan ‘Israel’ di Jalur Gaza dan Tepi Barat. Mereka menyampaikan kekhawatiran mendalam terhadap genosida ‘Israel’ yang menyebabkan kehancuran, pengungsian massal dan bencana kemanusiaan.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan setelah konferensi baru-baru ini, para Uskup Norwegia mengutuk pelanggaran hukum internasional dan memperingatkan tentang genosida di Gaza. Mereka menggambarkan situasi tersebut tidak hanya sebagai keruntuhan kemanusiaan tetapi juga keruntuhan moral.
Gereja Norwegia atau Den norske Kirke adalah denominasi Lutheran evangelis Protestanisme dan merupakan gereja Kristen terbesar di Norwegia.
Para uskup menuntut gencatan senjata segera, pembebasan tahanan, bantuan mendesak ke Gaza, dan diakhirinya serangan di Tepi Barat yang diduduki. Mereka juga mendesak pemerintah Norwegia dan masyarakat internasional untuk memberikan tekanan politik dan ekonomi kepada Israel—termasuk sanksi—untuk menghentikan “kebijakan pembersihan etnis terhadap warga Palestina”.
Olav Fykse Tveit, kepala Konferensi Uskup Norwegia, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa gereja-gereja Barat, terutama di negara-negara Skandinavia, mulai mengeluarkan pernyataan serupa. Ia berharap suara-suara ini akan menyebar ke seluruh Eropa dan Amerika Utara dan membantu membangun sikap moral yang bersatu di saat dunia sebagian besar masih bungkam.
“Gereja dan lembaga keagamaan memiliki bobot moral,” kata Tveit. “Para pengambil keputusan di negara-negara demokratis sering mendengarkan gereja, terutama dalam hal hak asasi manusia dan nilai-nilai kemanusiaan.”
Mengenai kemungkinan sanksi Eropa terhadap ‘Israel’, Tveit mengatakan bahwa keputusan berada di tangan para pemimpin politik. Namun, ia menegaskan bahwa diskusi tentang masalah ini sedang berlangsung di forum-forum internasional.
Rifat Kassis, Sekretaris Jenderal Palestinian Christian Initiative, mengatakan seruan para uskup untuk sanksi tidak mengejutkan. Ia menyebutnya sebagai hasil dari advokasi Palestina yang gigih yang dipimpin oleh Kairos Palestine dan lembaga-lembaga Kristen lainnya.*