Hidayatullah.com – Para anggota jaringan supermarket Co-Op dengan suara bulat mendukung usulan untuk menghentikan semua perdagangan dengan ‘Israel’ dan menyingkirkan “semua produk Israel dari penjualan”.
Ini merupakan kemenangan bagi gerakan Boikot, Divestasi dan Sanksi (BDS) yang telah lama berjuang melawan pendudukan ‘Israel’ melalui aksi masyarakat.
Menurut Palestine Solidarity Campaign (PSC) pada hari Sabtu, tiga perempat anggota Co-op memberikan suara mendukung jaringan tersebut untuk menghentikan semua perdagangan dengan ‘Israel’ sejalan dengan kampanye ‘Jangan Beli Apartheid’ yang sedang berlangsung dari organisasi tersebut dan gerakan BDS yang lebih luas.
Mereka mendesak dewan untuk “menunjukkan keberanian moral dan kepemimpinan.”
Kampanye ‘Jangan Beli Apartheid’ menyerukan boikot semua produk ‘Israel’ dan merek-merek besar seperti Coca-Cola dan anak perusahaannya, termasuk Schweppes, Sprite, dan Fanta.
Dalam pernyataan sebelumnya, PSC mengklaim perusahaan-perusahaan ini “mendukung pencurian tanah dan pembersihan etnis Israel”.
Dengan 73 persen anggota yang memberikan suara mendukung usulan tersebut, baik anggota maupun aktivis pro-Palestina mendesak agar jaringan supermarket Inggris tersebut segera memberlakukan usulan tersebut dan memastikan bahwa barang-barang ‘Israel’ disingkirkan dari seluruh toko di seluruh negeri.
Anggota yang mendukung usulan tersebut juga mencatat bahwa Co-op sebelumnya memimpin dalam memboikot barang-barang Rusia pada Maret 2022, sebagai tanggapan atas invasi negara itu ke Ukraina, dan meminta jaringan tersebut untuk menerapkan “nilai dan prinsip etika” yang sama terhadap ‘Israel’.
Meskipun jaringan tersebut sebelumnya telah merilis pernyataan yang menegaskan komitmennya untuk tidak mengambil produk dari pemukiman ilegal ‘Israel’ di Wilayah Pendudukan Palestina, PSC mengatakan setelah pemungutan suara bahwa “setiap perdagangan dengan eksportir pertanian Israel mendukung peran mereka sebagai peserta dalam kolonisasi dan pendudukan militer Israel atas tanah Palestina”.
Di Inggris, solidaritas dengan Palestina terus tumbuh, dengan para aktivis bahkan berani menentang bank-bank besar Inggris seperti Barclays, dana pensiun pemerintah daerah, dan universitas-universitas atas hubungan mereka dengan ‘Israel’.
Entitas zionis juga menghadapi tekanan internasional yang meningkat untuk mencabut blokade bantuannya, yang diperkuat pada bulan Maret, karena badan-badan PBB memperingatkan akan terjadinya kekurangan pangan, air bersih, bahan bakar, dan obat-obatan yang sangat parah.
Krisis kemanusiaan di Gaza telah memburuk secara signifikan sejak ‘Israel’ melanjutkan serangannya menyusul runtuhnya gencatan senjata selama dua bulan pada bulan Maret.
Jaringan Supermarket Co-Op
Co-op adalah jaringan supermarket Inggris dan merek yang digunakan untuk bisnis ritel makanan The Co-operative Group, salah satu koperasi konsumen terbesar di dunia. Sebagai pengecer makanan terbesar kelima di Inggris, Co-op mengoperasikan hampir 2.400 toko makanan. Perusahaan ini juga memasok produk ke lebih dari 6.000 toko lain, termasuk yang dijalankan oleh koperasi independen, melalui bisnis grosirnya, Nisa Retail Limited.
Co-op dimiliki oleh jutaan konsumen Inggris dan mempekerjakan 56.000 orang, dengan omzet tahunan lebih dari £11 miliar. Organisasi ini dikenal karena keterlibatannya dalam program sosial dan komunitas.
Sebelum memperkenalkan kembali merek Co-op pada tahun 2016, grup ini menggunakan merek “The Co-operative”, yang masih digunakan oleh beberapa koperasi konsumen di Inggris, sementara yang lain telah mengadopsi merek mereka sendiri.
Pada tahun 2024, Co-op memperkenalkan platform merek baru, “Owned by You. Right By You.” Platform ini dikembangkan sebagai respons atas temuan bahwa lebih dari 50% konsumen tidak sepenuhnya memahami konsep bisnis koperasi atau mutual.*