Hidayatullah.com–Apakah pendidikan karakter bisa dilakukan melalui pelajaran lain selain pelajaran agama? Jawabnya adalah bisa. Salah satunya melalui pelajaran sains atau Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
Demikianlah kesimpulan “Seminar Nasional Pendidikan Sains Islam” yang berlangsung di Auditorium Universitas Komputer Indonesia (Unikom) Bandung pada 7 November 2013 yang lalu.
Seminar bertemakan “Membentuk Manusia Beriman, Bertakwa, dan Berakhlak Mulia Melalui Pengajaran Sains” menghadirkan tiga pembicara yaitu Adian Husaini, PhD, Dr. Wendi Zarman, dan Adnin Armas, MA.
Dalam seminar yang kebanyakan dihadiri oleh guru dan mahasiswa ini, Adian Husaini mengingatkan kembali bahwa tujuan pendidikan nasional sebagaimana dijelaskan dalam UU no 20 tahun 2003 adalah melahirkan manusia beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia.
Menurutnya undang-undang ini sudah bagus mencantumkan tujuan ini.
“Hanya sekarang yang penting bagaimana operasionalnya”, ujar Ketua Prodi Pascasarjana Pendidikan Islam UIKA Bogor ini. Salah satunya adalah melalui pendidikan sains atau IPA.
Selama ini pengajaran IPA di sekolah di Indonesia cenderung mengikuti begitu saja paradigma sekuler sebagaimana pendidikan di Barat.
“Padahal paradigma tersebut bertentangan dengan pandangan hidup Islam”, ungkap pembicara kedua Wendi Zarman.
Menurut Ketua Prodi Sistem Komputer Unikom Bandung ini justru pengajaran sains terkait erat dengan agama karena alam dalam pandangan Islam merupakan ayat-ayat Allah.
Karena itu pengajaran IPA di Indonesia perlu ditinjau kembali dan dimasukkan nilai-nilai Islam.
Adnin Armas selaku pembicara ketiga menegaskan bahwa di dalam Islam, agama dan sains itu tidak terpisah.
“Penanaman nilai-nilai keimanan dan ketakwaan itu memang inheren di dalam Islam,” kata Direktur INISISTS Jakarta ini.
Menurutnya, ahli sains Muslim zaman dahulu pada umumnya juga seorang alim dalam ilmu agama.
Ia memberi contoh misalnya Imam Fakhruddin al-Razi yang bukan saja mampu mengarang berjilid buku tentang tafsir, fikih, dan kitab agama lainnya tetapi juga mampu menulis kitab astronomi.
Sementara itu, Prof. Dr. Denny Kurniadie, M.Sc. Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer (FTIK) Unikom mengapresiasi diadakannya seminar ini dan berharap bisa berperan dalam mengatasi persoalan karakter bangsa yang akhir-akhir ini semakin memprihatinkan.
Menurut Ketua Panitia, Hidayat, MT., program pengabdian masyarakat yang didanai oleh Dikti ini dalam waktu dekat akan ditindaklanjuti dengan pelatihan metode pengajaran sains Islam bagi guru-guru agar bisa diterapkan di sekolah.*/Kiriman W Zarman