Hidayatullah.com—Setelah menempuh proses pendidikan selama kurang lebih enam bulan, puluhan murid Sekolah Pemikiran Islam (SPI) Jakarta angkatan ke-13 dinyatakan lulus.
Hal ini diresmikan dalam acara Rihlah yang diselenggarakan di Masjid Bahrul Ulum, Puspiptek, Tangerang Selatan, pada Sabtu-Ahad, 20-21 Januari 2024 lalu.
“Alhamdulillah, kegiatan Rihlah kemarin berjalan dengan lancar sesuai rencana, di tengah kesibukan lainnya yang dimiliki oleh para pengurus di hari-H, tanpa ada halangan yang berarti,” ujar Ketua Panitia Rihlah, Rifki Mujahid Ziyad.
Rihlah adalah kegiatan akhir dalam kegiatan kursus singkat yang dijalani oleh setiap murid SPI. Selain mengikuti proses belajar selama 5-6 bulan, setiap murid SPI diwajibkan untuk melakukan penelitian yang dituangkan dalam bentuk makalah.
“Tradisinya, beberapa penelitian terbaik kemudian dipilih dan dipresentasikan pada saat Rihlah. Ini acara yang paling ditunggu-tunggu, baik oleh pengurus maupun murid-murid SPI,” ungkap Ziyad lagi.
Penelitian yang dilakukan secara mandiri oleh murid-murid SPI dari tahun ke tahunnya selalu memberi kejutan, termasuk bagi pendiri SPI sendiri.
“Tahun ini, seperti juga tahun-tahun sebelumnya, tema penelitiannya sangat beragam. Delapan penelitian yang dipresentasikan di Rihlah sangat menarik, dan tentunya bermanfaat bagi umat,” ujar Kepala SPI Pusat, Dr Akmal Sjafril, yang selalu hadir dalam kegiatan Rihlah untuk setiap angkatannya.
“Penelitian yang dipresentasikan tahun ini membahas beragam persoalan, mulai dari muatan feminisme dalam film Barbie, persoalan etika dalam pencegahan AIDS, fenomena hubungan romantis dengan menggunakan pseudonim di dunia maya, sampai kritik terhadap pemikiran seorang tokoh liberalis dari Timur Tengah, Syahrur. Aktivis Muslim sebenarnya sanggup menghasilkan karya-karya ilmiah yang bermanfaat seperti ini, oleh karena itu SPI menjadikannya sebagai sebuah tradisi sejak beberapa angkatan yang lalu,” tandas Akmal.
Sejak 2023, SPI sudah mulai mempublikasikan hasil-hasil penelitiannya yang dituangkan dalam bentuk buku-buku kecil. Sejauh ini, sudah lima hasil penelitian yang dipublikasikan.
Sebagai Ketua Panitia Rihlah, Ziyad berharap agar murid-murid SPI Jakarta angkatan ke-13 dapat terus berkontribusi meneruskan tradisi keilmuan di berbagai lingkup kehidupan.
“Semoga SPI Jakarta juga dapat terus bertumbuh menjadi wadah bagi para pembelajar yang haus akan ilmu, sehingga terus melahirkan insan yang kritis namun tetap menjaga adabnya dalam berpikir dan kelak mampu menyebarkan manfaat yang seluas-luasnya bagi umat,” pungkas pemuda yang sedang menyelesaikan pendidikannya di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (FKG UI) ini.*/ kiriman SPI Media Center